Sukses

Napas! Hadiah Natal Buat Jahi si Gadis yang Divonis Mati Otak

"Ventilator tak akan bekerja pada mayat."

Sekadar berkumpul bersama keluarga di Malam Natal tak selalu mudah untuk dijalani. Hal inilah yang tengah diperjuangkan oleh keluarga Jahi McMath, gadis 13 tahun yang divonis menderita mati otak setelah menjalani operasi amandel.

Mati otak adalah kondisi terhentinya aktivitas otak karena tak ada distribusi darah dan oksigen ke dalam organ itu. Kebanyakan pasien mati otak dipercaya tak lagi memiliki harapan hidup.

Operasi itu dijalani Jahi di Rumah Sakit Anak Oakland, California, Amerika Serikat. Keluarga menyatakan, Jahi mengalami pendarahan hebat setelah menjalani operasi amandel. Dia lalu mengalami serangan jantung sebelum akhirnya divonis mati otak.

Sejak 12 Desember 2013 lalu, dokter memutuskan untuk mencabut semua peralatan penyokong hidupnya. Namun keluarga tak sependapat. Mereka tetap ingin Juhi disokong alat bantu pernapasan (respirator). Mereka percaya, gadis manis itu masih hidup. "Aku tahu Juhi menderita," kata sang nenek, Sandra Chatman, seperti dikutip Liputan6.com dari News.com.au, Rabu (25/12/2013).

Keluarga Jahi pun meneruskan perjuangan mereka hingga ke meja hijau. Dalam persidangan itu, hakim memerintahkan rumah sakit untuk menjaga ventilator tetap terpasang pada gadis tersebut hingga 30 Desember mendatang atau hingga ada keputusan lebih lanjut dari pengadilan. Hadiah Natal bagi Jahi.

Sementara itu, pihak keluarga mendesak agar pengadilan menghadirkan Prof Byrne, professor pediatrik dari Universitas Toledo ke dalam persidangan untuk dimintai pendapatnya soal kondisi Juhi. Namun pihak rumah sakit menolaknya.

Saat dimintai pendapatnya soal kondisi Jahi, Byrne yakin jika gadis itu masih hidup. Fakta jika ventilator yang dipasangkan pada gadis itu berfungsi baik adalah pertanda jika Jahi masih hidup.

"Ventilator tak akan bekerja pada mayat. Alat itu akan mendorong udara masuk, tapi udara tak akan keluar jika dipasangkan pada mayat. Hanya pada orang hidup saja udara dapat terdorong keluar," paparnya.

Pengacara keluarga Jahi, Christopher Dolan bersumpah, alat pernapasan itu bakal terus terpasang padanya sepanjang Natal ini. "Saya yakin dia akan hidup melalui Natal," ucap Christopher. (Ndy)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini