Sukses

Libur Natal dan Tahun Baru, Yogyakarta Dipadati Wisatawan

Meski pun padat, polisi belum memberlakukan sistem buka tutup dan akan diberlakukan pada malam pergantian tahun.

Padatnya wisatawan lokal maupun mancanegara di kawasan wisata Malioboro, Yogyakarta, memang biasa terlihat setiap akhir pekan. Namun, 2 minggu terakhir ini Maliobori dipadati pengunjung setiap hari dan hampir tidak bisa dibedakan dengan akhir pekan.

Kabid Tata Usaha UPT Malioboro, Ari Suryani mengatakan ramainya pengunjung di Malioboro terlihat sejak Kamis 12 Desember lalu. Alhasil, berimbas pada arus lalu lintas yang lebih padat di Malioboro dan wilayah sekitarnya. Kepadatan mulai terasa ketika di atas pukul 14.00 WIB.

"Sejak 12 Desember lalu mulai terlihat kepadatan di kawasan Malioboro," kata Ari di kantor UPT Malioboro, Minggu, (22/12/2013).

Meskipun padat, ia menuturkan polisi belum memberlakukan sistem buka tutup dan akan diberlakukan pada malam pergantian tahun. Petugas kepolisian bekerja sama dengan UPT hanya mengalihkan arus lalu lintas ke jalan-jalan di sekitar Malioboro.

Seperti Jalan Dagen, Jalan Sosrowijayan, dan Jalan Suryatmajan, UPT membantu polisi untuk menertibkan parkir dan pengendara yang melanggar lalu lintas lintas di jalan-jalan yang terletak pada sayap-sayap Malioboro.

"Kalau sistem buka tutup nanti baru akan dilakukan waktu tahun baru. Jika macet, arus lalu lintas dialihkan ke sayap-sayap Malioboro. Khusus tahun baru biar polisi saja," lanjut Ari.

Menurut Ari, padatnya kawasan Malioboro karena bertepatan dengan musim libur sekolah, Natal, Sekaten, dan Tahun Baru. "Musim libur sekolah, menjelang Natal, Tahun Baru dan perayaan Sekaten. Jadi bisa dipastikan setiap hari semakin ramai," katanya.

Meningkatnya pengunjung di Malioboro pada musim libur sekolah, Natal dan Tahun Baru, membuat Pemkot Yogyakarta melalui UPT Malioboro meningkatkan pelayanan. Ari menjelaskan, kemarin telah diresmikan pemasangan 22 kamera CCTV di sepanjang Jalan Malioboro. Selain itu, 30 personel keamanan Malioboro atau Jogoboro juga dibantu Komunitas Malioboro, Dinas Perhubungan, dan Dinas Ketertiban Kota Jogja.

Menurut Ari, pemasangan 22 kamera CCTV di sepanjang Malioboro, selain untuk kelancaran lalu lintas, juga untuk pengamanan dari kasus kriminal dan terorisme. "Semua demi pengunjung Malioboro agar aman dari tindak kriminal dan terorisme sesuai amanat Pak Walikota," tandas Ari. (Adi/Ado)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini