Sukses

Ratu Atut Tersangka, PDIP Untung?

PDIP meyakini akan merebut suara Partai Golkar di Provinsi Banten pada Pemilu 2014 mendatang, tapi bukan karena memanfaatkan kasus Atut.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) meyakini akan meraih suara signifikan di Provinsi Banten pada Pemilu 2014 mendatang. Apalagi saat ini PDIP memiliki kader yang duduk sebagai Wakil Gubernur yakni Rano Karno.

Keyakinan itu muncul bukan karena penetapan tersangka Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah oleh KPK. Melainkan, saat ini PDIP merupakan partai oposisi yang berada di luar pemerintahan pusat. Sehingga dapat leluasa mengkritik pemerintah dan mengambil simpati publik dengan memperjuangkan nasib masyarakat.

"Mengenai apakah kami mengambil keuntungan karena hal ini (kasus Ratu Atut), menurut kami masyarakat Banten sudah sangat memahami dan dewasa dalam menentukan pilihannya," kata Wakil Sekjen PDIP Eriko Sotarduga dalam pesan singkatnya kepada Liputan6.com di Jakarta, Rabu (18/12/2013).

Menurut Eriko, selama ini PDIP memang konsisten berada di luar pemerintahan. "Secara khusus benar berjuang serta memperjuangkan dan membela yang berkaitan dengan Kehidupan masyarakat banyak," ujarnya.

Maka itu, lanjut Eriko, masyarakat Banten dapat melihat dan merasakan PDIP itu sangat nyata dalam memperjuangkan nasib rakyat. "Sekaligus memang saat ini kader-kader PDIP diberikan kesempatan oleh partai untuk merebut simpati rakyat dan memperjuangkan nasib rakyat di daerah-daerah yang dipimpin kader PDIP," tuturnya.

Apalagi, kata Eriko, Rano Karno selama memimpin Provinsi Banten bersama Ratu Atut telah menampilkan sosok yang dekat dengan masyarakat. Sehingga, masyarakat Banten menaruh simpati terhadap Rano Karno dan PDIP untuk memperjuangan nasib dan kesejahteraannya.

"Di Banten juga selama ini Bang Rano juga dapat menampilkan sosok pemimpin yang dekat dengan masyarakat. Tentunya akumulasi dari ini semua kami berharap suara partai meningkat signifikan di Banten," tukas Eriko. (Adm/Rmn)

[Baca juga: Atut Tersangka, PDIP: Kesempatan Rano Karno Naikkan Suara]

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini