Sukses

100 Hari Kerja, PM Abbott Malah Salahkan Indonesia

PM Abbott meminta Indonesia untuk menjalin kembali kerja sama sebelum Juli 2014.

Perdana Menteri (PM) Australia Tony Abbott meminta Pemerintah Indonesia untuk menjalin kembali kerja sama, terutama dalam hal penanganan people smuggling atau penyelundupan manusia.

Dalam 100 hari pemerintahannya, PM Abbott menyalahkan Indonesia lantaran belum juga memutuskan kembali kerja sama dalam menangani kasus penyelundupan manusia. Pernyataan ini menyusul meningkatnya 'manusia perahu' --sebutan untuk manusia penyelundup-- ke Negeri Kanguru.

"Tak diragukan lagi, penghentian kerja sama yang ditempuh Pemerintah Indonesia jadi tak membantu proses penyelundupan manusia. Padahal ini kejahatan di Indonesia dan Australia juga," kata Abbott seperti dimuat Sydney Morning Herald, Senin (16/12/2013).

Oleh karena itu, Abbott meminta Indonesia untuk menjalin kembali kerja sama dengan pihaknya sebelum Juli 2014. Menurut dia, saat ini sudah waktunya kedua negara kembali duduk bersama menghadapi kasus 'manusia perahu'.

"Saya kira sekarang adalah waktu yang tepat untuk kembali bekerja sama. Itu (kerja sama) adalah sikap seorang teman untuk menuntaskan bersama masalah ini," ujar Abbott.

"Sekali lagi, salah satu alasan kenapa pencari suaka meningkat karena diputuskannya hubungan oleh Indonesia," imbuh dia, dalam kesempatan berbeda, kepada ABC.

November 2013, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memutuskan untuk menghentikan kerja sama dengan Australia, terutama dalam bidang militer dan mengatasi penyelundupan manusia. Langkah itu dilakukan setelah beredarnya kabar Australia menyadap pejabat tinggi Indonesia, termasuk SBY dan Ani Yudhoyono. [Baca: Snowden: Ponsel SBY Disadap Australia]

Sejak itu, hubungan Indonesia dan Australia memanas. Dialog sempat dilakukan antara menteri luar negeri kedua negara. Juga komunikasi yang dilakukan SBY dan Abbott lewat surat. [Baca: PM Australia Kirim Surat Balasan untuk SBY, Isinya?]

Pada Jumat 13 Desember 2013, sekitar 70 imigran gelap dilaporkan masuk ke wilayah Australia. Jumlah itu dinilai Australia telah meningkat sejak diputuskannya kerja sama oleh Indonesia. (Riz/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini