Sukses

Gaza Dikepung Banjir, 5 Ribu Warga Dievakuasi

Keesokan harinya, air telah menggenangi lantai pertama rumah Halawa yang dihuninya bersama dengan 41 anggota keluarga lainnya.

Hujan badai yang terus-menerus menerjang memicu terjadinya banjir di jalur Gaza. Saking dahsyatnya, sebanyak lebih dari 5 ribu warga pun dievakuasi dari rumah mereka yang telah terendam selama 4 hari belakangan.

Seperti dikutip dari CTV News, Minggu (15/12/2013), listrik di lebih dari 35 ribu rumah kini mati. Sepertiganya berada di Yerusalem.

Sementara di dataran yang lebih rendah dari Gaza, air telah meningkat sejak hujan lebat yang terjadi pada Rabu malam 11 Desember 2013 sebelum akhirnya membanjiri jalan-jalan dan rumah warga. Salah satu daerah yang terkena dampak terparah adalah Jalan Nafak yang berada dekat dengan waduk, kawasan Sheik Radwan, Kota Gaza.

Seorang warga setempat, Halawa (52) menuturkan, waduk meluap sejak Rabu malam. Lantas keesokan harinya, air telah menggenangi lantai pertama rumah yang dihuninya bersama dengan 41 anggota keluarga lainnya. Dari lantai atas, keluarga itu akhirnya meminta pertolongan.

Mereka kemudian dievakuasi menggunakan perahu dan mengungsi ke tempat penampungan sementara di sebuah sekolah. "Kami mendapatkan bantuan berupa selimut dan makanan. Tapi aku tidak menyimpan barang-barangku," kata Halawa yang bekerja sebagai pengemudi taksi.

Di sudut lain Jalan Nafak, sebuah stasiun TV lokal memperlihatkan bagaimana seorang regu penyelamat berdiri di atas bahu seseorang dari atas perahu. Dia berusaha meraih warga yang berada di lantai 3 rumahnya.

Kawasan lain yang juga ikut dikepung banjir parah adalah kamp pengungsian Jebaliyah di utara Gaza. Sejauh mata memandang, hanya air yang terlihat.

Badai Salju

Hujan lebat kali ini mengiringi turunnya salju tebal yang menyelimuti sebagian wilayah Gaza yang notabene merupakan kawasan pesisir dengan iklim hangat. Selain itu salju juga menyambangi Yerusalem dan kawasan West Bank.

Salju yang turun akhirnya melumpuhkan Yerusalem pada hari ketiga, Sabtu 15 Desember kemarin. Jalan-jalan utama ditutup. Warga juga diminta untuk menjauhi jalanan.

"Saya telah terjebak di Yerusalem selama 2 hari, di apartemen saudaraku tanpa listrik. Kami pindah dari satu apartemen ke apartemen lain untuk mencari kehangatan dan makanan," kata seorang warga Sietvanit Tzirnishki. Kini dia telah meninggalkan Yerusalem menuju pesisir Israel menggunakan kereta api. (Ndy)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini