Sukses

Uniknya Desa di Atas Rawa

Uniknya desa di atas rawa di kalimantan Selatan.

Citizen6, Hulu Sungai Utara: Danau Panggang merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan. Desa kecil di atas rawa itu merupakan pertemuan dua sungai besar di Kalimantan Selatan, Sungai Nagara dan Alai. Dulu Nagara-Daha pusat awal Kerajaan Banjar dengan patih terkenal Lambung Mangkurat. Posisinya sangat strategis, tempat pelintasan kapal-kapal dari kuala ke pedalaman. Kedua sungai ini juga bertemu langsung dengan Sungai Kapuas yang terentang sampai Kalimantan Tengah dan Sungai Barito yang melewati Kota Banjarmasin. Ini merupakkan desa yang unik, karena terpisah dari daratan perkotaan, yang terdapat rumah rumah rumah dan sekolah sekolah yang berdiri diatas rawa-rawa. Di sana memang dikenal dengan keunikan kerbau rawa atau lazim disebut kerbau kalang.

Kerbau kalang (kandang) hidup di tengah rawa Danau Panggang, tepatnya di Desa Pandak Daun, 4 kilometer dari Nagara. Kandangnya dari kayu ulin, menyerupai panggung setinggi 2-4 meter, dan penggembalanya yang berperahu tinggal di rumah bertiang tinggi di samping kandang. Kerbau-kerbau di sini pintar berenang, tidak pernah diikat tali, pagi hari dibiarkan lepas bebas mencari makan ke tengah rawa, sore harinya pulang sendiri ke kandang.

Salah satu acara dan kebiasaan penduduk yang sangat terkenal adalah adanya lomba kerbau berawa karena kerbau ini hidup di bentangan rawa-rawa berair sehingga kerbau-kerbau ini sangat pintar berenang. Lomba kerbau berawa biasanya dilaksanakan ketika musim kemarau tiba karena air agak menyusut. Obyek wisata kerbau-kerbau yang diternakan oleh masyarakat sehari-hari, mencari makan rumput di atas air rawa yang terletak di desa Bararawa Kabupaten Hulu Sungai Utara sangat unik dan menarik dan pandai berenang hingga 1 km. Pada petang hari kerbau ini kembali ke kandangnya, kandang yang terbuat dari kayu disusun di atas rawa-rawa. Populasi hewan ini berkisar antara 5000 s.d 10.000 ekor.

Namun, sepanjang perjalanan, suguhan pemandangan alam memberi sensasi tersendiri. Hamparan rawa tak bertepi. Rumah-rumah penduduk dari kayu bertiang tinggi ramai-ramai merapat ke pinggir jalan. Di depan rumah, penduduk menjemur kayu bakar dan ikan. (bnu)

Penulis
Nurul Avitasari
Hulu Sungai Utara, nurulxxxitasxxx@yahoo.com.

Disclaimer

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini