Sukses

Diduga Ogah Bayar Setoran, 3 Pegawai Restoran Diamankan Polisi

"Kalau seperti itu apa bedanya mereka dengan preman. Cuma nggak pake pakaian dinas saja,"

3 Pegawai restoran di Jalan Sabang ditahan aparat Polsek Mentang. Anehnya, mereka ditahan tanpa alasan dan surat keterangan yang jelas.

Salah seorang karyawan restoran, Vian mengungkapkan, penangkapan itu bermula saat 3 petugas tiba-tiba saja masuk ke restoran pada Selasa, 9 Desember 2013 sekitar pukul 11.00 WIB. Ketiganya langsung masuk dan mencari penanggung jawab restoran. Tak sampai disitu, petugas meminta kunci "Wine Bar" dan mengambil 17 botol wine lokal dengan 2 merk berbeda.

"Mereka masuk nggak bawa surat apa pun. Mereka sempat tanya bar code yang ada di botol impor. Kemudian dijelaskan kalau wine lokal tidak pernah pakai bar code. Tiba-tiba saja 3 pegawai langsung dibawa. Saya jadi bingung, mereka itu polisi bukannya melindungi kok malah seperti itu," ujar Vian, Rabu (11/12/2013).

Vian pun menduga, aksi itu dipicu masalah 'setoran'. Dia mengaku kerap didatangi petugas yang meminta setoran. Namun, dirinya selalu menolak karena merasa sudah membayar pajak dan membayar uang keamanan pada petugas keamanan setempat. "Kalau seperti itu apa bedanya mereka dengan preman. Cuma nggak pakai pakaian dinas saja," keluhnya.

Pada kesempatan itu, Vian memastikan semua minuman yang ada di restoran dilengkapi izin resmi dari penyalur yang berkantor di kawasan Pluit. Dia bahkan sempat menunjukkan surat surat kelengkapan seluruh minuman. Baik minuman lokal maupun impor.

"Mayoritas surat-surat minuman kami baru habis masa berlakunya pada 2017, lagi pula untuk restoran sebesar ini mana berani saya bermain-main dengan izin," ujarnya.

Saat dikonformasi, Kapolsek Menteng, AKBP Budi Irawan membenarkan adanya penahan terhadap 3 karyawan restoran. Menurutnya penahanan itu merupakan buntut dari Razia yang dilakukannya minggu lalu yang menyebut ada toko yang menjual minuman alkohol tanpa izin.

"Kami melakukan pemberiaan izin dari minuman yang dijual di restoran itu. Karena itu kami membawa karyawan untuk dimintai keterangan. Kalau barangnya saja yang diperiksa yang mau memberi keterangan siapa," katanya.

Jika ditemukam adanya pelanggaran, lanjut Budi, pihaknya baru akan melakukan tindakan selanjutnya. "Sejauh ini masih pemeriksaan. Jika ada temuan baru, nanti akan kita tindak lanjuti," tandas Budi Irawan. (Gen/Mvi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini