Sukses

Kisah Heroik Teknisi Kereta Tragedi Bintaro II

Sofyan Hadi meminta para penumpang mundur. Dia kemudian kembali ke ruang masinis dan menutup pintu.

Teknisi kereta Sofyan Hadi sempat meminta para penumpang di gerbong depan untuk mundur sebelum Kereta 1131 yang melaju dari arah Serpong menuju Tanah Abang menghantam Truk BBM Pertamina di perlintasan Pondok Betung, Bintaro, Jakarta Selatan. Kisah itu dituturkan seorang penumpang selamat kepada Direktur Utama PT KAI Ignatius Jonan.

"Salah satu pasien mengatakan bahwa yang menyuruh mundur adalah teknisi kereta saudara Sofyan. Tadinya kita pikir masinisnya," kata Jonan di Jakarta, Selasa 10 Desember 2013 malam.

Untuk memastikan siapa yang meminta para penumpang di gerbong pertama yang terdiri dari para perempuan itu, Jonan menunjukkan foto teknisi KRL kepada pasien tersebut. Dan ternyata benar, pasien itu membenarkan bahwa pria yang meminta penumpang mundur itu sama dengan yang ada dalam foto itu, yaitu Sofyan.

"Dia memberitahu, bahwa petugas teknisi minta seluruh penumpang mundur ke belakang, setelah memberitahu itu dia masuk lagi ke ruang masinis," ungkap Jonan.

Jonan merasa heran mendengar cerita soal anggotanya tersebut. "Sahabat kita itu yang menutup pintu agar penumpang tetap selamat. Mungkin dia merasa sudah tahu akibatnya bakal parah sekali," tutur Jonan dengan mata berkaca-kaca.

Hal serupa juga sempat dituturkan Effendi (54), salah satu penumpang terluka. Dia bilang, sebelum kecelakaan terjadi, asisten masinis sempat memberitahunya untuk hati-hati. Diduga masinis, asisten masinis, dan teknisi sudah tahu bakal ada kecelakaan. Mereka memilih tetap di lokomotif dan memperingatkan penumpang ketimbang lompat dari kereta. [Baca juga: Sebelum Tragedi Bintaro II, Asisten Masinis: Hati-hati Tabrakan]

Kecelakaan pada Senin 9 Desember itu merenggut 7 nyawa. Sementara, lebih dari 70 lainnya terluka. Kini, Sofyan bersama masinis dan asisten masinis yang tewas dalam tragedi itu dinaikkan pangkatnya. (Eks/Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini