Sukses

Dalai Lama Tak Hadiri Pemakaman Nelson Mandela, Visa Ditolak?

Hampir 100 pemimpin dunia akan hadir dalam acara perkabungan Mandela. Namun, Dalai Lama tak ada di daftar tamu, mengapa?

Wafatnya Nelson Mandela, tokoh anti-apartheid yang tak hanya menginspirasi bangsanya, adalah kehilangan besar bagi dunia. Maka tak mengherankan ketika hampir 100 pemimpin dunia akan hadir dalam acara perkabungan yang digelar di Stadion Soweto, Afrika Selatan. Ada 4 presiden dan mantan presiden AS: Barack Obama, Bill Clinton, George W Bush dan Jimmy Carter. Juga PM Australia Tony Abbott, Presiden Zimbabwe Robert Mugabe, Pemimpin Kuba Raul Castro, dan Wakil Presiden China Li Yuanchao.

Namun, Dalai Lama tak masuk dalam daftar tamu. Pemimpin Spiritual Tibet itu dipastikan tak akan datang. Padahal keduanya bersahabat. Sama-sama peraih Nobel Perdamaian. Mandela mendapat Nobel pada 1993, 4 tahun setelah Dalai Lama. Pertemuan terakhir mereka berlangsung 2004 lalu Johannesburg.

Juru bicara Dalai Lama Tenzin Takhla mengonfirmasi bahwa sang pemimpin tidak bisa pergi ke Afrika Selatan. Namun ia tidak menjelaskan secara detail apa penyebabnya.

Tenzin hanya menegaskan, Dalai Lama tidak bisa melayat lantaran tidak punya logistik. "Dilihat dari logistik, rasanya tidak mungkin," kata Tenzin, seperti dimuat Huffington Post, Selasa (10/12/2013).

Dalai Lama juga tidak bisa menghadiri pemakaman Mandela di Desa Qunu, yang dijadwalkan pada 15 Desember 2013 mendatang.

Ketidakhadiran Dalai Lama ke upacara pelepasan Mandela memunculkan spekulasi. Jangan-jangan ia tak bisa mendapat visa masuk Afsel.

Apalagi, sudah 2 kali Dalai Lama dilarang masuk Afsel. Pertama, saat perayaan penerimaan hadiah Nobel Perdamaian 2009 dan pada acara lain pada 2011. Hal tersebut lantaran adanya tekanan dari China untuk mempersempit gerakan Dalai Lama.

Belakangan ini, oleh Pemerintah China Dalai Lama dinilai melakukan tindakan separatis dan menghasut kerusuhan di Tiongkok. (Riz/Ein)

[Baca juga: Berat di Ongkos, PM Israel Batal Melayat Nelson Mandela]

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini