Sukses

SBY: Dulu Koruptor Bisa Sembunyi, Sekarang Tidak

SBY mengatakan, dunia internasional mulai melihat Indonesia sebagai negara yang serius memberantas korupsi.

Peran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diakui dalam upaya memberantas korupsi di Indonesia. Lembaga ini diharapkan terus bekerja dengan baik dengan tetap mengedepankan profesionalisme dan kehati-hatian.

"Peran KPK sangat penting, jasa KPK sangat besar. Karena itu teruslah bekerja sebaik-baiknya. Saya senang dengan apa yang disampaikan Pak Abraham Samad, bahwa KPK dalam menjalankan tugasnya mendasarkan pada 3 hal, prinsip kehati-hatian, profesionalisme, dan independen. Itu sangat penting bagi aparat penegak hukum," ujar SBY dalam sambutannya memperingati Hari Antikorupsi Sedunia di Istana Negara, Jakarta, Senin (9/12/2013).

Presiden ke-6 RI ini menjelaskan, ada 2 potret yang berkaitan dengan pemberantasan korupsi di Indonesia. "Pertama, korupsi memang masih terjadi di negeri ini. Tayangan yang kita lihat menunjukkan korupsi masih terjadi di Indonesia. Berarti bahwa semua itu masih menjadi ancaman yang riil terhadap jalannya pembangunan dan kehidupan berbangsa," ujar SBY.

Di lain sisi, lanjut SBY, upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi juga terus dilakukan. "Pemberantasan korupsi benar-benar kita laksanakan dengan serius, masif dan agresif. Berarti tidak ada istilah pembiaran dari negara bagi mereka yang melakukan tindakan pidana korupsi," tegasnya.

Dengan upaya itu, SBY mengatakan, dunia internasional mulai melihat Indonesia sebagai negara yang serius memberantas korupsi. "Di dunia, upaya yang dilakukan oleh KPK dan para penegak hukum lain dinilai sebagai usaha atau upaya yang keras tidak pandang bulu dan tidak tebang pilih. Kalau dulu para koruptor bisa bersembunyi, sekarang tidak," ujarnya.

Perkembangan inilah yang menurut SBY membuat gembira dan menciptakan optimisme baru bahwa Indonesia bisa terbebas dari korupsi. "Kalau ada fakta hukum, bukan fitnah, pastilah KPK dan para penegak hukum akan bekerja. Ini menggembirakan dan membangun optimisme baru. Bangsa ini menyadari bahwa tidak bisa korupsi terus terjadi di negeri ini. Kita bertekad dan bersama-sama untuk mengeyahkannya dari bumi Indonesia," tuturnya. (Riz/Yus)

[Baca juga: Hari Antikorupsi Sedunia, Bagaimana Wajah Indonesia?]

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.