Sukses

Kapolresta: Peluru Nyasar Bocah Harlan Bukan Milik Kami

Kapolresta Pare-pare mengatakan peluru organik yang mengenai paha bocah Harlan bukan jenis peluru yang selama ini digunakan anggotanya.

Setelah peluru nyasar melukai seorang bocah bernama Harlan di Pare-pare, Sulawesi Selatan, senjata api milik anggota Polres Pare-pare diperiksa. Kesimpulan sementara, peluru nyasar itu tidak sama dengan peluru dari senjata api milik anggota Polres Pare-pare.

"Kami pastikan, peluru organik yang mengenai paha korban adalah peluru nyasar, bukan jenis peluru yang selama ini digunakan anggota kami dalam bertugas," kata Kapolresta Pare-pare AKBP Himawan Sugeha di Pare-pare, Sabtu (7/12/2013).

Dituturkan dia, lebih dari 100 anggota Polres Pare-pare yang memiliki senjata api jenis pistol revolver didata Provost Polres Pare-pare. Ratusan pucuk pistol dan pelurunya dikumpulkan, lalu diperiksa untuk mencari persamaan dengan temuan peluru nyasar yang melukai bocah Harlan.

Harlan, bocah 4 tahun kini tidak bisa bersekolah akibat paha kanannya tertembus timah panas. Usai menjalani operasi untuk mengeluarkan proyektil, paha Harlan pun ditutup dengan 10 jahitan. Harlan terkena peluru nyasar saat tengah tertidur lelap di rumahnya.

Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara di kamar tidur Harlan untuk mengungkap sumber peluru misterius itu. (Adi/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini