Dalam acara seminar Humas KPK 2013, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengungkapkan alasan merekam dan mengunggah ke situs berbagi video YouTube setiap rapat atau kegiatan yang dihadirinya bersama Gubernur Joko Widodo.
Ahok mengakui, saat ini penyebaran informasi melalui media elektronik begitu luasnya. Sehingga, gangguan (noise) berupa fitnah atau perubahan informasi di dalam berita media digital tidak dapat dihindari.
"Kami memilih memublikasikan. Karena sekarang ini terlalu banyak fitnah. Kami berpikir, daripada dipelintir di zaman online, di mana kalau kita ngomong sebenarnya ada ujungnya tapi yang diambil depannya doang. Jadi kami putuskan, rapat-rapat itu kita rekam aja," kata mantan Bupati Belitung Timur di Balai Kartini, Kamis (5/12/2013).
Karena itu, Ahok merasa perlu merekam kegiatan secara keseluruhan sebagai antisipasi jika terjadi kesalahpahaman. Agar ketika, misalnya, media online salah menginterpretasikan pernyataannya, masyarakat dapat melihat yang sebenarnya pada video Pemprov DKI.
"Kita upload di YouTube, orang bisa lihat, ini loh jalan ceritanya. Ini juga cara untuk menekan permainan politik," tukas Ahok. (Tnt/Yus)
Ahok mengakui, saat ini penyebaran informasi melalui media elektronik begitu luasnya. Sehingga, gangguan (noise) berupa fitnah atau perubahan informasi di dalam berita media digital tidak dapat dihindari.
"Kami memilih memublikasikan. Karena sekarang ini terlalu banyak fitnah. Kami berpikir, daripada dipelintir di zaman online, di mana kalau kita ngomong sebenarnya ada ujungnya tapi yang diambil depannya doang. Jadi kami putuskan, rapat-rapat itu kita rekam aja," kata mantan Bupati Belitung Timur di Balai Kartini, Kamis (5/12/2013).
Karena itu, Ahok merasa perlu merekam kegiatan secara keseluruhan sebagai antisipasi jika terjadi kesalahpahaman. Agar ketika, misalnya, media online salah menginterpretasikan pernyataannya, masyarakat dapat melihat yang sebenarnya pada video Pemprov DKI.
"Kita upload di YouTube, orang bisa lihat, ini loh jalan ceritanya. Ini juga cara untuk menekan permainan politik," tukas Ahok. (Tnt/Yus)
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.