Sukses

Anas Sarankan SBY Jadi Cawapres Prabowo, Gerindra: Terlalu Dini

Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon meminta Anas tak mencampuri urusan capres dari partai lain.

Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum menyarankan agar SBY menjadi calon wakil presiden berduet dengan Prabowo Subianto sebagi calon presidennya. Namun, saran itu tak diseriusi oleh Partai Gerindra.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon meminta Anas tak mencampuri urusan capres dari partai lain. Lantaran, setiap partai baik Demokrat maupun Gerindra punya mekanisme masing-masing.

Terlebih, menurut Fadli, duet Prabowo-SBY yang disarankan Anas masih terlalu dini untuk direalisasikan. Fadli juga meyakini SBY tidak akan mau jadi Cawapres 2014 setelah 2 periode menjadi Presiden.

"Demokrat kan sudah mempunyai mekanisme sendiri, setiap partai punya strategi sendiri hadapi 2014, wacana itu masih mungkin terlalu dini, apalagi intensinya Pak SBY tak ada tanda ke arah sana (cawapres)," kata Fadli saat dihubungi di Jakarta, Kamis (5/12/2013).

Fadli menjelaskan, pembatasan periode Presiden sebanyak 2 kali yang diatur Undang-Undang Dasar merupakan cara untuk menghindari hegemoni kekuasaan. Karena itu ia menilai, presiden yang sudah 2 periode secara berturut-turut berkuasa lalu pada periode berikutnya manjadi wakil presiden akan membuat situasi menjadi tidak baik.

"Kalau turun akan membuat situasi menjadi kikuk. Dengan siapapun akan kikuk. Mungkin di tahun yang akan datang, tapi untuk sekarang ini kita nggak melihat ada keinginan SBY ke arah sana, tahun-tahun mendatang bisa saja," tukas Fadli.

Sebelumnya, dalam akun twitter @anasurbaningrum, Anas mengatakan bahwa Prabowo Subianto sangat cocok jika berpasangan dengan SBY dalam pilpres 2014 mendatang, jika Partai Gerindra mau bersepakat dengan Partai Demokrat untuk berkoalisi.

"Jika Gerindra dan Demokrat bersepakat, bisa melahirkan Prabowo-SBY. Pasangan kawan lama yg selama ini berhubungan baik. #cawapressby," kicau Anas. (Mut)

[Baca juga: 8 Capres untuk SBY Versi Anas Urbaningrum]

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.