Sukses

Polisi: Sebelum Tertangkap, YY Siap Bidik Kadensus dan Wakadensus

YY dibekuk saat sedang menyamar bekerja menjadi sopir pengusaha.

Otak pelaku penembakan terhadap sejumlah polisi yang berinisial YY kini telah ditangkap Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya di Klender, Jakarta Timur. Hasil keterangan YY, ia merencanakan penembakan Kepala dan Wakil Kepala Detasemen Khusus 88 Anti-Teror Polri.

"Secara struktur, YY merencanakan untuk menjadikan Kadensus dan Wakadensus sebagai sasaran. Kelompok ini bertujuan untuk membalas atau membunuh para thogut (tidak melaksanakan ajaran Islam)," kata Kepala Sub Direktorat Reserse Mobil Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Adex Yudiswan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (2/12/2013).

Untuk memuluskan rencananya, lanjut Adex, YY pun telah menyiapkan bom. Bahkan, menurutnya, YY selalu membawa granat yang siap meledak ke manapun ia pergi. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya antisipasi jika dirinya mendapat perlawanan dari target sasaran.

"Sudah memesan bahan-bahan untuk membuat bom. Bikin bom. Mereka sudah melakukan survei-survei sebelumnya," jelas Adex.

Lebih lanjut Adex menjelaskan, YY diduga kuat adalah pihak yang mengorganisir suatu kelompok untuk menimbulkan kebencian kepada polisi. YY juga diduga terlibat tindak pidana di 3 lokasi. Hingga kini pihak kepolisian masih memburu ke 4 rekan YY yang buron.

"Ini jaringan masih kita pantau, masih ada 4 orang yang kami kejar. Kami sudah kantongi nama dan orangnya NH, HD, ED dan DY. Itu nama-nama kelompok utama yang melakukan teror polisi," jelas Adex.

Seperti diketahui, YY alias CN alias Abu Ibrahim tersangka penembakan polisi di Setu, Bekasi dan Jonggol. Selain itu YY diketahui turut serta pengeboman di Beji, Depok.

YY dibekuk saat sedang menyamar bekerja menjadi sopir pengusaha. Dari tangan YY, polisi menyita barang bukti berupa senjata api jenis FN, termasuk 22 butir selongsong peluru.

Kini polisi sudah menangkap 8 pelaku penembakan polisi, termasuk YY. Di antara 8 pelaku tersebut, 1 orang sudah dibebaskan karena tidak terlibat. (Rmn/Mut)

[Baca juga: Otak Pelaku Penembakan Polisi Sudah Dibekuk?]

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.