Sukses

China Niat Bikin Pangkalan Rudal `Death Star` di Bulan?

Pangkalan militer di Bulan mirip-mirip Death Star (DS-1 Orbital Battle Station) di film Star Wars.

Belum lagi roket Long March-3B yang membawa satelit Chang'e-3 tiba di Bulan, kabar tak sedap berhembus soal misi penjelajahan China di satelit bumi itu.

Ini mungkin terdengar seperti skrenario mengerikan dalam fim fiksi sains. Namun, seorang ahli mengklaim China berencana untuk mengubah Bulan menjadi basis peluncuran rudal.

Adalah media Taiwan, Want China Times yang mengutip pernyataan ahli dari Program Eksplorasi Bulan di Badan Antariksa China yang mengatakan bahwa Bulan bisa digunakan sebagai pangkalan militer  -- yang bisa menembakkan rudal ke target di Bumi.

Seperti dikabarkan Daily Mail, 5 Desember 2013, pakar yang tak disebut namanya itu mengatakan bahwa Bulan bisa disulap menjadi senjata raksasa, berupa pangkalan militer yang dilengkapi persenjataan, terutama rudal. Atau, sebagai lokasi transit pesawat luar angkasa yang menempuh rute panjang, untuk menembus belantara alam semesta.

Benar atau tidaknya rencana itu, belum dipastikan. Pihak Beijing belum bereaksi. Namun, dugaan rencana itu disamakan dengan pembuatan Death Star (DS-1 Orbital Battle Station) yang ada dalam film Star Wars.

Death Star adalah stasiun luar angkasa fiksi yang konon mampu menghancurkan planet-planet dengan laser raksasanya, sekaligus markas tentara yang dipimpin Darth Vader.

[Baca juga: Pemerintah AS Bangun 'Death Star', Senjata Super Star Wars?]

Seperti Liputan6.com kutip dari Examiner.com, deskripsi soal pangkalan China di Bulan mirip-mirip dengan rencana AS di tahun 1950-an yang disebut 'Project Horizon'.

Namun, rencana ini diabaikan karena besarnya biaya yang dibutuhkan dan fakta ilmiah bahwa rudal yang diluncurkan dari Bulan membutuhkan waktu beberapa hari untuk mencapai ke sasaran di Bumi. Sia-sia.

Apalagi, Perjanjian Luar Angkasa Tahun 1967 atau Outer Space Treaty nyata-nyata melarang pembangunan pangkalan militer di Bulan. Jika nekat, China bisa berhadapan dengan negara lain terutama AS.

Batu Loncatan ke Mars

Selain mengirim satelit ke Bulan, Tiongkok juga akan melepaskan Jade Rabbit -- atau dalam Bahasa China disebut Yutu. Itu adalah rover alias robot penjelajah beroda 6 yang dilengkapi dengan 4 kamera, 2 kaki mekanik yang bisa menggali sampel tanah.

Diduga misi akan mendarat di kawah bekas ledakan bernama Sinus Iridum atau Bay of Rainbows. Sebab, pada 2010 misi China memotret gambar kawah tersebut saat mencari lokasi pendaratan potensial bagi misi tahun 2013.

Jika misi ini berhasil, China akan menjadi negara ketiga -- setelah Amerika Serikat dan Uni Soviet -- yang melakukan pendaratan di permukaan Bulan. Setelah 37 tahun !

Misi ini merupakan langkah maju signifikan bagi program luar angkasa ambisius China, sekaligus bagian dari rencana untuk membuat pangkalan permanen di Bulan dalam mewujudkan mimpi menjalankan misi ke Mars dalam 15 tahun ke depan.

Sebelumnya, Presiden China Xi Jinping mengatakan, dia ingin Cina membangun dirinya sebagai negara adidaya di bidang antariksa. Untuk menumbuhkan kebanggaan juga mengembangkan kecakapan teknologi China . [Baca juga: Brak! Roket Bulan Milik China Ambrol dan Timpa 2 Rumah Warga] (Ein/Ali)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini