Sukses

2 Menteri, Kapolri dan Kepala BIN Bahas Penyadapan di DPR

Komisi I DPR menggelar rapat kerja dengan sejumlah mitra kerja yakni Menlu, Menteri Pertahanan, Menkominfo, BIN, Kapolri, dan Lemsaneg.

Komisi I DPR menggelar rapat kerja dengan sejumlah mitra kerja yakni Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman, Kapolri Jenderal Polisi Sutarman serta Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) Mayjen TNI Djoko Setiadi. Mereka membahas penyadapan yang dilakukan Australia dan sekutunya terhadap Indonesia. Dubes RI untuk Australia Najib Riphat Kesuma dan pejabat Kementerian Kominfo juga hadir.

"Isunya tentang penyadapan. Kita bicara bagaimana Indonesia mengelola persoalan, baik dari aspek eksternalitas, kaitan dengan hubungan kita dengan Australia, mungkin nanti ada beberapa negara terkait," kata Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (28/11/2013).
 
Selain membicarakan hubungan internasional, rapat juga membahas tentang antisipasi ataupun ketahanan intelijen nasional. Sehingga kejadian penyadapan yang dilakukan oleh negara asing terhadap Indonesia tidak terulang kembali.
 
"Dari aspek internalitas bagaimana kemudian kita melihat kembali aspek-aspek internal negara kita sehingga sampai terjadi penyadapan dan langkah-langkah sistemik untuk memperkuat keamanan sistem komunikasi informasi kita seperti apa," ucap Mahfudz.

Skandal penyadapan yang dilakukan oleh Australia dan negara lain terhadap Indonesia dibeberkan oleh Edward Snowden, mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA).

Penyadapan yang dilakukan oleh Australia membuat geram pemerintah Indonesia. Pemerintah menarik pulang Dubes Indonesia untuk Australia dan menghentikan beberapa kerja sama, terutama bidang militer.

Snowden juga menyebut Singapura dan Korea Selatan membantu Amerika Serikat dan Australia menyadap jaringan telekomunikasi di seluruh Asia.(Mvi/Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.