Sukses

Korban KDRT Petojo Sempat Disekap dan Dipaksa Berhubungan Badan

Penyekapan itu terjadi ketika dirinya pertama kali berkenalan dengan sang suami siri, Kurnia pada Agustus 2012 lalu.

FR (16), remaja yatim piatu korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan suami sirinya Kurnia Ramadhani (21) mengaku pernah disekap. Insiden itu dilakukan Kurnia sebelum menikahi FR, yang masih di bawah umur.

FR mengatakan, penyekapan itu terjadi ketika dirinya pertama kali berkenalan dengan Kurnia pada Agustus 2012 lalu. Ketika itu FR sedang bekerja di sebuah toko di Pasar Grogol, Jakarta Barat, dan Kurnia bekerja di tempat yang sama.

"Saya waktu kenalan sama suami saya waktu saya kerja di Grogol. Dia bilangnya lalu saya diajak ke tempat dia ngekos di daerah Kedoya, Jakarta Barat," kata FR ketika ditemui di kediamannya kawasan Petojo Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (24/11/2013).

Tak curiga dibawa ke sebuah kos itu, ternyata FR dipaksa untuk berhubungan badan oleh Kurnia dan dilarang pulang. Selain itu, telepon genggam milik FR juga disita Kurnia.

"Di Kedoya, dibawa ke kosan waktu abis Lebaran Agustus 2012. Saya diinepin 2 minggu, saya juga minta pulang tapi ngga boleh pulang sama dia. Saya juga dipaksa berhubungan badan sebanyak 2 kali sama dia dan mulut saya juga dibekap sama dia," jelas FR.

Usai kejadian itu, FR mengaku dirinya telah berbadan dua dan meminta pertanggung jawaban dari Kurnia. Namun sayang, Kurnia menolak dimintai pertanggung jawaban itu sampai akhirnya Kurnia menikahkan FR dengan cara yang tidak resmi yakni nikah siri.

"Saya sama tante saya cari-cari dia di tempat kerjanya, dia awalnya nolak untuk nikahi saya tapi akhirnya mau tapi cuma nikah siri," tambah FR.

Setelah melahirkan anak pertama hasil hubungannya dengan Kurnia, FR mengaku dirinya kerap menerima kekerasan mulai dari pemukulan hingga diancam ingin membakar rumah.

"Waktu awal-awal dia baik, tapi setelah lahir anak pertama dia berubah. Saya selalu dipukuli dan dia terus meminta cerai, yang paling parah ini saya disuruh minum jamu untuk menggugurkan kandungan saya tapi saya tolak, saya terus dipukul, diancam dibuat gila dan mau membakar rumah saya," tutur FR. (Mut/Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini