Sukses

Venezuela Tahan 100 Pebisnis 'Barbar' dan 'Parasit Kapitalis'

Mengingatkan pada gaya pemerintahan dramatis Chavez. "Mereka barbar, parasit kapitalis!," kata Maduro.

Presiden Venezuela  Nicolas Maduro ingin membuktikan, dia adalah anak ideologis mendiang Hugo Chavez. Pemerintahan Maduro yang sosialis memenjarakan lebih dari 100 pebisnis 'borjuis'. Terkait dugaan mereka meraup laba yang mencekik di ratusan toko dan perusahaan.

"Mereka barbar, parasit kapitalis!," kata Maduro dalam pernyataannya yang berapi-api, seperti dimuat India Times, Jumat (15/11/2013).

"Kami menahan lebih dari 100 borjuis saat ini." Tak hanya itu, penerus Chavez juga mengatakan, pihaknya mempersiapkan hukum untuk membatasi keuntungan bisnis antara 15 -30 persen. Tak boleh lebih.

Para pejabat menyatakan, sejumlah pebisnis tega mengambil untung dari peralatan elektronik dan barang lain lebih dari 1.000 persen. Sebaliknya, kritikus mengatakan, gagalnya kebijakan ekonomi sosialis dan akses terbatas terhadap mata uang asing, menjadi alasan inflasi terus-menerus di Venezuela.

"Goodyear sudah menurunkan harganya lebih jauh, tapi 15 persen belum cukup. Inspektur telah pergi ke sana langsung," kata Maduro, menambahkan, petugasnya telah mengecek pabrik lokal ban asal AS itu.

Sejak akhir pekan lalu, tentara dan pengawas telah memeriksa 1.400 toko, mengambil alih operasi perusahaan elektronik dan batere. Dan versi pemerintah Venezuela, hanya beberapa di antaranya menetapkan harga secara adil.

Ini adalah langkah paling tegas Maduro sejak menjabat April lalu. Mengingatkan pada gaya pemerintahan dramatis Chavez, yang menasionalisasasi perusahaan secara besar-besaran selama 14 tahun pemerintahannya. Seperti halnya Chavez, Maduro mengklaim membela kaum miskin.

Aksi Maduro mengguncang Venezuela, tiga minggu sebelum pemilihan lokal -- yang bagi lawannya seolah referendum untuk Maduro, eks sopir bus berusia 50 tahun. [Lihat: Eks Sopir Bus Pilihan Hugo Chavez Disumpah Jadi Pejabat Presiden]

Angka inflasi resmi Venezuela mencapai 54 persen per tahun, tertinggi di seantero Amerika. Maduro mengklaim, aksi pemerintah memotong harga barang akan mengerem laju inflasi.

Para pemilik toko dan pebisnis tentu saja keberatan dengan langkah Maduro. "Kami menurunkan harga 10-15 persen, tapi ini tak adil, kami sama sekali tak mendapat untung," kata salah satu pemilik toko elektronik kecil. "Saya setuju aparat menertibkan 'ikan-ikan besar', para spekulan, tapi akibatnya sampai pada kami."

Di Caracas dan kota-kota besar lain, kerumunan pembeli membanjiri toko elektronik, pakaian, dan gerai lain, menanti potongan harga. Rusuh pun tak terelakkan. (Ein/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.