Sukses

Kicau SBY Jawab Kritik Megawati

Megawati heran dengan banyaknya tokoh yang ingin maju dalam Pilpres 2014. Keheranan Megawati itu pun dijawab Presiden SBY melalui twitter.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengaku heran dengan banyaknya tokoh yang ingin maju dalam Pemilihan Presiden 2014. Dia prihatin karena saat ini terlalu mudah bagi sejumlah orang untuk menyatakan ingin jadi presiden.

Keheranan Megawati itu pun dijawab Presiden SBY dalam kicauannya di akun twitter @SBYudhoyono, Senin (11/11/2013). Dalam setiap kicauannya, SBY membubuhkan tagar SAP, yang merupakan judul buku yang tengah ditulisnya, 'Selalu Ada Pilihan'.

"Banyak komentar pesimis dan negatif, "Heran, kenapa banyak yang ingin jadi Presiden, emang enak? Memang bisa bikin baik negeri ini? #SAP," tulis SBY, mengawali twitnya.

Sebagai yang kini menjabat sebagai Presiden, jelas SBY, tidak benar jika Presiden dianggap serba susah, sengsara, dan tidak ada yang bisa diperbuat untuk bangsanya. Bagi pemimpin sejati, suka duka, tantangan berat dan ujian sejarah tentu adalah romantika dan kekayaan hidup yang tiada tara.

"Pengorbanan yang harus dibayar juga luar biasa. Pemimpin adalah sosok yang dipuji sekaligus dibenci. Tapi bagaimanapun itu sesuatu yang mulia. #SAP *SBY*," lanjut SBY.

Ia mengaku, ketika berkunjung ke daerah bertemu masyarakat, mendengar harapan dan aspirasinya, rasa lelah baik fisik maupun pikiran sirna. Melihat sinar mata masyarakat di banyak kesempatan, rasanya tidak ada masalah yang tidak ada solusinya, seberat apapun masalahnya.

"Setiap Presiden tentu memiliki ambisi dan tujuan besar untuk bisa atasi persoalan bangsa, juga ambisi untuk cetak prestasi dan hasil nyata. #SAP *SBY*," kata SBY.

"Jika Presiden dan rakyat yang mendukungnya bisa jadikan Indonesia lebih baik dan maju, itulah puncak kebahagiaan dan kehormatan seorang Presiden #SAP *SBY*," tutup SBY.

Sebelumnya, Megawati mengaku prihatin karena saat ini terlalu mudah bagi sejumlah orang untuk menyatakan ingin jadi presiden. "Monggo saja bila mau maju (capres), apalagi sekarang jadi tahun politik. Saya ketawa loh, karena prihatin saya pada negara ini. Kok mudah sekarang orang katakan ingin jadi presiden," kata Mega, Minggu 10 November.

Menurut Mega, para tokoh itu tidak pernah berpikir bagaimana cara menjadi pemimpin. Mega teringat ajaran ayahnya, Sukarno, yang juga presiden pertama Indonesia soal kepemimpinan.

"Kamu tahu untuk jadi presiden gampang sekali. Ingat ya mudah sekali. Yang sulit itu jadi pemimpin. Konteks saya katakan itu karena pemimpin itu politiknya harus suci, nggak bisa kalau kotor," ujarnya.

"Ayah saya bilang pemimpin itu susah karena di sana kita tercampurlah suatu persyaratan yang tidak bisa dengan mudah, instan, pragmatis, transaksional, terus bisa jadi pemimpin," tambah Mega.

Tak hanya itu, Mega juga menyentil tokoh-tokoh yang ingin maju capres dan pemilik media. Mega mengaku kurang suka dengan pemilik media yang ingin maju sebagai capres. Sebab, menurut Mega, hal itu tidak cukup adil untuk peserta capres lainnya. (Mut/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini