Sukses

Bersiap! Topan `Monster` Haiyan Bergerak ke Vietnam

Kemungkinan menerjang provinsi-provinsi bagian tengah Vietnam pada Minggu pagi.

Topan Haiyan yang dijuluki oleh para ahli meteorologi sebagai topan terkuat tahun ini dan bahkan salah satu yang paling kuat yang pernah tercatat dalam sejarah dunia, kemungkinan menerjang provinsi-provinsi bagian tengah Vietnam pada Minggu pagi.

Topan kategori 5 itu memasuki Laut Timur atau Laut Cina Selatan pada Jumat, 8 November malam, setelah meninggalkan jejak kehancuran di Filipina tengah pada Jumat pagi. Awalnya 100 orang di Filipina telah dilaporkan tewas dalam bencana itu. Namun palang merah setempat kemudian menyatakan kembali, bahwa korban jiwa telah mencapai angka 1.200 orang.

Menurut laporan Badan Meteorolgi Pusat Vietnam seperti dibeberkan Thanhniennews.com, Minggu (10/11/2013), diperkirakan topan 'monster' itu akan tiba sekitar pukul 11.30. Topan tersebut pertama kali akan menyapu 220 km sebelah timur laut pulau Song Tu Tay di Truong Sa pada pukul 10.00 waktu setempat.

Badan tersebut memperkirakan, kecepatan angin maksimum 150-163 kilometer per jam dan hembusan angin lebih dari tingkat 17 atau 202-220 km per jam ketika dekat dengan pusat kekuatan badai.

Setelah itu, Topan Haiyan akan kembali bergerak menuju barat laut dalam 24 jam ke depan, pada kecepatan 30-35 km per jam. Badai tersebut akan berpusat di wilayah laut provinsi Quang Ngai Quang Tri, dengan kecepatan angin maksimum hingga 166 km per jam, dan hembusan anginnya hingga 220 km per jam pada pukul 10.00.

Badan tersebut juga memprediksi bahwa topan yang dikenal dengan nama Yolanda itu juga akan melewati provinsi-provinsi di bagian tengah pesisir dan kota di Vietnam, dengan kecepatan 25-30 km per jam dalam 1 sampai 2 hari mendatang. Topan tersebut akan berpusatnya di provinsi-provinsi utara dan tengah pukul 10 pagi Senin. Kemudian akan bergerak ke utara dengan kecepatan 15 km per jam, dan melemah dalam 2 sampai 3 hari.

"Ada kemungkinan besar bahwa ini adalah badai terkuat yang pernah memasuki Laut Timur dan menerjang Vietnam, itu akan menjadi badai terkuat yang melanda Vietnam dalam dekade terakhir," ujar Bui Minh Tang, direktur badan pusat tersebut pada Jumat, 8 November.

Ada kemungkinan, sambung Bui, hembusan angin yang dibawa oleh topan berkekuatan hingga 220 km per jam dari Quang Ngai ke Quang Binh. Sedangkan provinsi tetangga Binh Dinh, Ha Tinh, Khanh Hoa, Nghe An, Phu Yen, dan Thanh Hoa juga akan memiliki kecepatan angin sampai 133 km per jam.

"Provinsi-provinsi di pesisir dari Nghe An menuju Quang Ngai dan pulau-pulau terdekat juga akan dilanda gelombang setinggi 5-8 meter, dan bahkan bisa mencapai 10 meter di dekat pusat topan.

Topan tersebut, lanjutnya, juga akan membawa hujan lebat dari Ha Tinh menuju Khanh Hoa, dan kemudian menyebar ke utara Highland dan Vietnam. Semua tindakan pencegahan sebelum terjangan topan itu juga telah dilakukan pada Sabtu, 9 Oktober waktu setempat.

Waspada

Kedatangan tamu tak diundang yang sangat berbahaya itu memang telah diantisipasi oleh pihak berwenang. Berbagai macam imbauan telah diumumkan oleh pemerintah guna menghindari jatuhnya korban jiwa saat Topan Haiyan menerjang.

"Vietnam tengah harus menginstruksikan kapal untuk segera kembali ke pantai, atau meninggalkan daerah yang berbahaya itu serta meminta nelayan tidak tinggal di kapal," ujar Cao Duc Phat, Menteri Pertanian dan Pembangunan Pedesaan sekaligus kepala Komite Pengarah Pusat untuk Pengendalian Banjir dan Badai.

Cao juga memerintahkan pihak berwenang dari Thua Thien-Hue ke Quang Ngai dan utara Binh Dinh untuk mengevakuasi semua warga di daerah pesisir sebelum pukul 19.00 pada Sabtu, 9 November.

Otoritas Vietnam Tengah juga telah memiliki rencana untuk melepaskan air dari waduk setempat setelah hujan lebat mengguyur.

Larangan untuk melaut juga disampaikan oleh Perdana Menteri Nguyen Tan Dung, ia memerintahkan pihak berwenang dari Thanh Hoa ke provinsi selatan Ca Mau untuk melarang para nelayan melaut.

Dari Sabtu, sekolah-sekolah di daerah yang terkena dampak harus tutup. Kantor-kantor telah membenahi aset berharganya. Sementara polisi dan pasukan militer mempersiapkan rencana untuk operasi pencarian dan penyelamatan korban serta pengaturan lalu lintas.

Kementerian Luar Negeri juga mengusulkan ke Cina, Malaysia, Indonesia dan Filipina serta negara-negara tetangga yang menjadi tempat persinggahan kapal Vietnam, agar tak memperbolehkan kapal tersebut kembali ke Vietnam selama topan berlangsung.

Kementerian tersebut juga memerintahkan kedutaan besar Vietnam di negara-negara lain untuk menjaga diri, serta memperbarui informasi terkait serangan topan bekerja sama dengan pihak berwenang dalam memberikan bantuan tepat waktu kepada nelayan Vietnam. (Tnt)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini