Sukses

Mengharukan, Paus Fransiskus Cium Pria Berwajah Penuh Benjolan

Pria yang dipeluk Paus diduga menderita penyakit langka dan menyakitkan yang disebut neurofibromatosis.

Apa yang terjadi Rabu, 6 November 2011 di Basilika Santo Petrus, kembali membuktikan bahwa pemimpin Tahta Suci Vatikan kali ini memang luar biasa.

Saat itu, Paus sedang memimpin doa di hadapan umat. Ia sontak menghentikan khotbah mingguannya saat melihat sosok istimewa. Pemimpin 1,3 juta umat Katolik tersebut turun dari mimbar dan mendekati seorang lelaki yang tubuh dan wajahnya ditutupi benjolan.

Paus mencium wajahnya, memberkatinya dengan raut penuh kasih. Lalu, dengan tangan masih berada di kepala pria tersebut, ia memejamkan mata dan berdoa.

Foto adegan mengharukan tersebut menyebar di dunia maya. Paus banjir pujian. Bahkan, media Italia menyamakannya dengan Santo Fransiskus dari Asisi, orang suci dari Abad ke-13, yang berdasarkan kisah, mencium pasien kusta yang ia temui di jalan, setelah menerima pesan  dari Tuhan.

Pria yang dipeluk Paus diduga menderita penyakit langka dan menyakitkan yang disebut neurofibromatosis -- yang bisa mengakibatkan gangguan penglihatan, atau dalam sejumlah kasus, memicu kanker.

Neurofibromatosis (biasa disingkat dengat NF) adalah kelainan genetik, dimana neurofibroma muncul pada kulit dan bagian tubuh lainnya. Neurofibroma adalah benjolan seperti daging yang lembut, yang berasal dari jaringan saraf.

Tak hanya menyebabkan penderitaan fisik, orang dengan neurofibromatosis juga kerap dijauhi masyarakat karena penampilan mereka yang berbeda.

Sebelumnya, Paus meminta umat yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus mendoakan seorang gadis cilik yang sedang sakit, yang baru saja ditemuinya.

Dalam pesan terbarunya, Paus menyatakan, "Kita membutuhkan keberanian jika kita setia pada Injil," demikian dimuat Daily Mail, 7 November 2013.

Awal tahun ini, Paus Fransiskus menyebarkan pesan lewat Twitter pada jutaan folower-nya. "Paus harus melayani semua orang, terutama yang miskin, lemah, dan rentan."

Lucu, Gaul, dan 'Pendobrak'

Meski belum setahun menjadi Paus, sejak 13 Maret 2013, Jorge Mario Bergoglio menunjukkan, ia tak biasa.

Ia memilih menggelar misa Kamis Agung di penjara anak-anak di Casal del Marmo, Roma, Italia. Bukan di Basilika Santo Petrus atau Gereja Santo Yohanes Lanteran yang megah.

Di sana, Paus membasuh dan mencium kaki 12 penghuni penjara, yang rata-rata masih muda. Dua di antaranya adalah perempuan -- salah satunya adalah seorang muslim.

Paus juga menelepon seorang perempuan yang hamil di luar nikah, juga seorang gay.

Paus juga pernah membungkuk di hadapan Ratu Rania asal Jordania yang beragama Islam saat berkunjung ke Vatikan. Padahal sesuai protokoler, para tamulah yang membungkukkan diri mereka di hadapan Paus di Vatikan.

Momen lain juga menunjukkan Paus Fransiskus sering keluar dari aturan protokoler ketika seorang bocah naik ke panggung saat Paus berpidato. Anak itu langsung memeluk kaki Paus. Tak sedikit pun Paus merasa risih dan terganggu. Juga, ia tak jaim saat memakai hidung badut atau topi pemadam kebakaran. (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini