Sukses

Sambut Musim Hujan, Jokowi Perintahkan Keruk Sampah 10 Saluran

Selain mengeruk waduk, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Kebersihan juga mengeruk sampah di saluran air penghubung.

Selain mengeruk waduk, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Kebersihan juga mengeruk sampah di saluran air penghubung. Hal ini dilakukan agar saluran penghubung itu dapat secara maksimal menampung air hujan.

Namun Gubernur DKI Jakarta Jokowi menegaskan, peran serta masyarakat lah yang paling menentukan keberhasilan pencegahan banjir ini. Pria bernama lengkap Joko Widodo itu pun meminta masyarakat turut mendukung langkah Pemprov DKI dengan menjaga kebersihan saluran air.

"Pengerukan sudah dimulai di beberapa titik. Tapi hampir 90 persen perannya ada di masyarakat. Kita hanya motivasi agar kebersihan dilakukan masyarakat," kata Jokowi di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (7/11/2013).

Mantan Walikota Solo itu pun memamerkan foto-foto saluran air yang ditumpuki sampah. "Sudah banyak yang dikerjakan, kira-kira di setiap wilayah ada 10 saluran yang dikerjakan. Lihat saja, sampahnya banyak seperti itu. Kalau seperti ini, air nggak bisa masuk," ujarnya.

Jokowi mengatakan, karena sebagian titik saluran penghubung dipenuhi pemukiman ilegal, pihaknya hanya mampu mengeruk sampah dengan cara manual. Sedangkan saluran yang lingkungannya cukup luas, pengerukan dapat dilakukan dengan menggunakan alat berat.

Di satu sisi, Jokowi akui belum dapat menyentuh seluruh titik banjir yang ada di DKI Jakarta. Untuk program normalisasi sungai dan waduk pun sejauh ini belum seluruhnya dapat dikerjakan.

"Selain itu sungai besar yang ada di Jakarta baru 4 saja yang dinormalisasi. Kemudian waduk baru 8 saja dari 30 waduk. Tapi akan kita kejar terus, ini upaya maksimal yang sudah dilakukan," ucap Jokowi.

Saluran yang akan  dikeruk di antaranya, yakni di Jalan Utan Kayu, Kali Cipinang, PHB Pasar Burung Matraman, PHB Kali Baru, Kali Caglak Bulaksere, Jalan Kayu Putih, dan PHB Kali Baru Pasar Rebo. (Ndy/Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.