Sukses

Arab Saudi Bebaskan Blogger `Wawancara Imajiner` Nabi Muhammad

Hamza Kashgari bebas setelah mendekam 20 hari di bui. Ia sempat kabur ke Malaysia tahun lalu.

Arab Saudi membebaskan Hamza Kashgari, seorang blogger, yang ditahan tahun lalu gara-gara mempublikasikan percakapan imajinernya dengan Nabi Muhammad di Twitter. Demikian ungkap rekan dan pengacaranya.

"Ia dibebaskan pagi ini," kata salah satu rekannya, seperti dimuat Straits Times, Selasa (29/10/2013). Kashgari dibebaskan setelah 20 bulan mendekam dalam bui. Namun temannya itu menolak berkomentar lebih lanjut.

Sementara, pengacara HAM terkemuka, Abdulrahman Allahim mengucapkan selamat atas pembebasan Kashgari lewat kicauan Twitter.

Seperti Liputan6.com kutip dari Emirates 24/7, Kashgari (24) langsung berkicau di Twitternya usai bebas.

"Selamat pagi untuk harapan...untuk jiwa yang tak pernah mati...Terima kasih, Allah."

Sejauh ini belum ada pernyataan resmi dari pihak pemerintah. Sumber di Departemen Kehakiman membantah pembebasan  Kashgari dan mengatakan ia belum diadili. Demikian dikabarkan media berbahasa Arab, Sabq.

Ditangkap di Malaysia

Hamza Kashgari sempat lari ke Malaysia Februari tahun lalu setelah sejumlah tweet-nya membuat sejumlah pemeluk Islam dan ulama marah. Ia bahkan menerima ancaman pembunuhan karena dinilai menghina Nabi Muhammad, junjungan umat Islam.

Hamza Kashgari ditangkap sesaat setelah dia mendarat di Bandara Internasional Kuala Lumpur, Kamis 9 Februari 2012. Beberapa hari kemudian ia diekstradisi.

Mantan kolumnis surat kabar al-Bilad itu lantas membuat surat pernyataan maaf setelah menghapus pesan di Twitter-nya. Keluarganya lalu mengatakan Kashgari telah bertobat.

Hal yang ditulis Kashgari tak bisa diverifikasi. Saat menimbulkan kehebohan, dengan 30.000 komentar yang di antaranya adalah ancaman mati, ia langsung minta maaf dan menghapus tweetnya itu.

Aparat keamanan pun tak membuat tuduhan resmi atas dirinya. Kashgari  tak pernah disidang. Meski sejumlah ulama di Arab Saudi menyerukan agar Hamza Kashgari dihukum mati karena komentarnya itu. (Ein/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.