Tawuran di Moestopo, Mahasiswa Minta Wartawan Hapus Foto

Insiden tawuran antar mahasiswa dan kelompok pemuda di Kampus Moestopo Beragama, pada Rabu malam, 23 Oktober 2013, berlanjut sampai Kamis dinihari.

Beberapa wartawan yang tengah mencari informasi sempat perang mulut. Sebab secara tiba-tiba dua mahasiswa menyambangi wartawan, lantaran tengah mengambil gambar situasi kampus di Jalan Hang Lekir I, Jakarta Pusat itu.

Mahasiswa yang tak diketahui namanya itu meminta 2 wartawan media online, Syahdat dan Mamat , yang mengambil gambar dari luar pagar kampus itu diminta agar menghapus foto mereka.

"Ini dari pihak mana? Buat apa ambil gambar? Cepat hapus," kata keduanya menirukan ucapan mahasiswa yang menegurnya dengan nada keras di depan pagar kampus Moestopo, Jakarta, Kamis (24/10/2013) dini hari.

Awalnya, Syahdat tak menghiraukan permintaan mahasiswa itu. Namun karena menghindari pertengkaran, Syahdat pun menuruti permintaan mahasiswa yang mengenakan baju bermotif kotak-kotak dan beranting di telinga kirinya. Kemudian, Syahdat menjauh dari mahasiswa yang mulutnya mengeluarkan aroma alkohol itu.

Namun, Mamat menolak menghapus. "Kalau minta sesuatu jangan nyolot dong, Mas! Hak kamu apa minta hapus segala?" kata Mamat.

Tak terima, Mahasiswa dan Mamat pun sempat adu mulut. Namun dilerai seorang rekan mahasiswa itu.

"Saya cuma minta hapus saja. Tidak boleh foto-foto," kata mahasiswa itu sambari perlahan-lahan mundur dan masuk ke dalam kampus.

Insiden itu tidak hanya dialami Mamat dan Syahdat. Wartawan online lain bernama Bagus pun sempat disemprot para mahasiswa kampus itu. Bagus yang tengah mencari informasi soal kronologi terjadinya tawuran juga dilarang masuk ke dalam kampus.

"Tadi saya pun disuruh keluar gerbang, Bro," ujar Bagus. (Tnt/Yus)