Sukses

Nadia Meledakkan Diri dalam Bus di Rusia, Renggut Nyawa 6 Orang

Awalnya, Nadia diduga sebagai 'janda hitam'. Namun belakangan diketahui suaminya masih hidup.

Seorang perempuan muda, dengan kepala ditutup kain hijau cerah, naik ke dalam bus nomor 29 di Kota Volgograd, Rusia. Duduk di kursi belakang. Dua halte di Jalan Azure terlewati, ia duduk tenang menghadap ke jendela. Lalu, tiba-tiba, Duaar!! Wanita itu meledakkan dirinya sendiri.

Kilatan cahaya dan bunyi ledakan bercampur jadi satu. Para penumpang panik, bus oleng. Perempuan yang diidentifikasi sebagai Nadia Asiyalova meledakkan sabuk bom yang terbuat dari kombinasi bahan peledak TNT, 2 granat, dan diisi paku dan logam tajam, menewaskan 6 penumpang dan dirinya sendiri. Tak hanya itu, aksinya itu juga melukai 33 manusia lain.

Video yang diambil dari kamera dashboard mobil yang ada di belakang bus, dan ditayangkan di stasiun televisi Rossiya 24 menunjukkan, percikan berwarna oranye menyembur dari dalam kendaraan publik, lalu ditutupi asap hitam. Puing-puing bus terlempar ke jalanan.

Saksi mata, Irina Kushnir mengatakan, penampilan Nadia Asiyalova terlihat mencolok dalam bus. "Aku langsung memperhatikannya," kata dia seperti dimuat surat kabar Komsomolskaya Pravda, seperti dilansir New York Times, Senin 21 Oktober 2013.

Tak butuh waktu lama bagi penyidik untuk melabeli insiden tersebut sebagai kasus terorisme. Kekerasan di Kaukasus Utara diduga mulai menular ke jantung Rusia.

Vladimir Markin, juru bicara Komite Investigasi federal mengidentifikasi Nadia sebagai bomber. Aparat telah mengumpulkan bukti forensik dan menelaah gambarnya yang terekam kamera pengawas. Para korban selamat juga mengonfirmasi bahwa Nadia adalah pelakunya.

"Berdasarkan informasi awal, warga Dagestan, Nadia Asiyalova (30) meledakkan dirinya sendiri," demikian pernyataan penyelidik Rusia. "Dia naik dari salah satu halte, dan tak lama kemudian ledakan terjadi."

Laporan awal menyebut, Nadia adalah 'janda hitam' -- 'black widow' atau 'janda hitam' adalah istilah yang digunakan pers Rusia untuk mewakili para janda yang rela menjadi bomber demi menuntut balas atas kematian pasangannya dalam serangan Rusia di wilayah-wilayah seperti Chechnya, Dagestan, dan Ingushetia. Di Kaukasus Utara.

Namun, info terbaru mengatakan, suami Nadia masih hidup dan jadi buron aparat Rusia.

Suami Nadia, Dmitri Sokolov -- yang berasal dari Krasnoyarsk, Siberia timur --adalah ahli bahan peledak yang bekerja untuk kelompok pemberontak yang berbasis di Makhachkala, ibukota Dagestan, saat pasukan keamanan Rusia menghadapi kelompok separatis muslim.

Nadia melakukan aksinya 4 hari sebelum ulang tahunya ke-31. Berdasarkan paspor yang ditemukan di dekat lokasi kejadian, ia berfoto mengenakan jilbab hitam, dan tampaknya menderita penyakit serius.

Sebuah situs di Rusia diketahui memohon sumbangan untuk membantunya mendapatkan perawatan medis untuk penyakit menyakitkan yang telah melemahkan tulang-tulangnya dan membuat ia tergantung pada obat penghilang rasa sakit dan obat penenang.

Pasukan keamanan Rusia kini melakukan manuver agresif untuk menekan separatis Muslim sebelum Olimpiade Musim Dingin 2014 , yang akan diadakan di Sochi. (Ein/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini