Sukses

Ban Bekas Lion Air Tertahan di Tanjung Priok

Lion Air baru tahu jika ada aturan baru terkait impor barang bekas. Sehingga ban mereka tertahan di pelabuhan.

Ban-ban rekondisi yang didatangkan Lion Air, yang dikirim melalui jalur laut dari Hongkong tertahan di pelabuhan. Akibatnya, 6 pesawat Lion Air di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, terlambat terbang.

"Jadi ban kami tertahan di Tanjung Priok," kata Direktur Umum Lion Air Edward Sirait ketika dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Jumat (18/10/2013).

Menurut Edward, ban-ban bekas itu dikirim ke Hongkong untuk diperbaiki. Ban yang sudah diperbaiki dikirim kembali ke Indonesia untuk dipakai pesawat Lion Air. Namun, dari 7 kontainer yang dikirim melalui laut, hanya 2 yang bisa diambil.

"Ternyata ada aturan baru, terkait impor barang bekas, jadi harus dilakukan persyaratan tertentu. Kami baru tahu ada perubahan aturan itu kemarin, kalau ban baru ngga masalah," papar Edward.

Karena ban rekondisi yang didatangkan Lion Air itu tak kunjung datang, maka 6 pesawat berbagai tujuan terlambat terbang dari Bandara Soekarno Hatta semalam. Rata-rata keterlambatan antara 3 hingga 5 jam.

Para penumpang pun mengamuk di Bandara Soekarno Hatta. Mereka merasa kesal karena perjalanannya menjadi tertunda karena masalah ini. (Eks/Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.