Sukses

Makna Kurban Menurut Anas: Jangan Korbankan Manusia

"Ini ajaran tentang kurban dan penegasan humanisme tentang kemanusian bukan menyentil siapa," tutur Anas.

Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum punya pendapat soal makna Hari Raya Idhul Adha saat ini. Menurutnya, Tuhan telah mengajarkan kepada seluruh umat manusia untuk saling memuliakan dan tidak saling mengorbankan satu sama lain dengan alasan apapun.

"Ini adalah ajaran humanisme, bahwa dengan ajaran kurban Tuhan menegaskan bahwa manusia harus dimuliakan dan tidak boleh dikurbankan. Sehebat apapun orangnya dan sekuasa apapun tidak boleh menjadikan manusia sebagai kurban dan mengorbankan manusia," kata Anas di acara penyembelihan hewan kurban di dekat kediamannya di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (15/10/2013).

Namun, Anas menjelaskan pernyataannya itu bukanlah untuk menyindir pemerintah yang berkuasa saat ini, terkait tuduhan keterlibatan dirinya dalam penyimpangan proyek Hambalang. Pernyataan tersebut murni dari ajaran agama.

"Ini ajaran tentang kurban dan penegasan humanisme tentang kemanusian bukan menyentil siapa," tutur Anas.

Lebih jauh, Anas juga menceritakan sejarah berkurban pada era Nabi Ibrahim AS dan anaknya yakni Nabi Ismail AS. Saat Nabi Ismail AS yang hendak dikurbankan oleh sang ayah untuk mendekatkan diri dengan Tuhan, Allah SWT menggantinya dengan domba.

"Kurban adalah ajaran kemanusiaan, dan tentunya Tuhan mengganti Ismail dengan hewan, maka sesunggunya Tuhan mengajarkan pentingnya manusia dan nilai-nilai kemanusiaan. Dan manusia dan kemanusiaan itu tidak boleh dimain-mainkan, dan manusia itu tidak boleh dikurbankan. Yang boleh disembelih itu adalah hewan," tukas Anas. (Eks/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini