Sukses

Rieke Dyah Mengaku `Dipalak` Rp 20 M Saat Berperkara di MK

Namun dirinya menolak lantaran tak berduit, selain itu ongkos psikologisnya besar.

Mantan calon Gubernur Jawa Barat Rieke Dyah Pitaloka mengaku pernah 'dipalak' sebesar Rp 20 miliar oleh oknum mafia Mahkamah Konstitusi (MK) saat mengurus gugatan pilkada Jawa Barat. Namun dirinya menolak lantaran tak berduit, selain itu ongkos psikologisnya besar.

"Tapi, nggak langsung ke saya, katanya sekitar Rp 20 miliar. Waktu disampaikan ke saya permintaan tersebut, saya bilang kalau 20 ember saya punya," kata Rieke di DPP PDI-Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (9/10/2013).

Ia beralasan tak menuruti permintaan oknum MK itu lantaran Ketua Umum PDI-P Megawati tidak setuju mengunakan cara-cara seperti itu.

"Pesan beliau, kalau harus bayar-bayar segala, mending tidak usah menang. Saya sependapat dengan Ibu Mega. Saya tidak ingin menang dengan cara yang tidak benar. Kemenangan yang transaksional akan lahirkan pemerintahan yang transaksional," kata Rieke yang saat itu berpasangan dengan Teten Masduki.

Rieki mengatakan bahwa pengalaman politik berharga di Pilgub Jabar hingga proses di MK, menempa dirinya sebagai seorang politisi.

"Bagi saya, kekuasaan politik bukan tujuan. Kekuasaan hanya alat untuk mencapai tujuan. Tujuan politik saya tidak pernah berubah, rakyat yang berkeadilan sosial," terang dia.

"Jalan yang saya pilih adalah jalan politik "working ideology". Jalan yang kadang sepi tanpa kawan. Ada kesedihan dan kekecewaan personal, namun bagi saya politik bukan urusan personal. Politik soal publik, saya punya tanggung jawab sebagai wakil rakyat yang dipilih secara sah, legal tanpa transaksional oleh rakyat. Tugas-tugas berat sudah menanti," pungkas dia. (Ein/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini