Sukses

Raup Rp 30 Juta Sehari di Paris, Kawanan Pencopet Diburu Polisi

Berhati-hatilah jika Anda mengunjungi situs wisata di Paris. Sebab belakangan ini sedang marak pencopetan.

Berhati-hatilah jika Anda mengunjungi situs wisata di Paris. Sebab belakangan ini sedang marak pencopetan. Para pelakunya bebas berkeliaran, karena mereka berdandan seperti para turis. Sehingga polisi sulit mencari jejak mereka.

Namun setelah melakukan penyelidikan panjang selama sepekan, polisi yang memburu pencopet yang berdandan ala turis situs terkenal Paris Louvre, Musee d'Orsay dan Menara Eiffel --museum dan monumen paling terkenal di Paris-- berhasil dibekuk. Yang sebagian besar didatangi wisatawan Asia.

"Kelompok ini canggih, menggantung kamera di leher mereka untuk berbaur dengan para turis. Mereka juga selalu membeli tiket masuk dan menyelinap pergi tanpa diketahui," tutur Komisaris Polisi Stephane Gouaud, seperti dilansir dari News.com.au yang dimuat Liputan6.com, Jumat (20/9/2013).

"Mereka beroperasi di Louvre, Musee d'Orsay, Menara Eiffel dan Chateau de Versailles. Biasanya mereka mengantongi 2 ribu euro atau sekitar Rp 30 juta per hari, dari hasil mencopet para turis," sambungnya.

Kelompok berjumlah kurang dari 10 orang itu, jelasnya, ditangkap pada Selasa, 17 September waktu setempat. Namun pencopet lainnya masih dinyatakan buron.

"Kelompok yang ditangkap pekan ini, berkeliaran di daerah yang paling dikunjungi atraksi mereka ditargetkan, nongkrong di dekat Mona Lisa dan Venus de Milo di Louvre," kata Gouaud.

Pencurian kecil-kecilan ini lama-lama menjadi perhatian warga di Paris, sebab banyak orang merasa dirugikan dalam beberapa bulan terakhir. Bahkan para pekerja di Louvre melakukan pemogokan di musim semi, memprotes kasus pencurian yang meningkat.

Situasi ini mendorong polisi Paris untuk menerbitkan brosur dalam 6 bahasa, guna memperingatkan turis agar terhindar dari para pencopet.

Susahnya menguak jaringan pecopet ini, aku Gouaud, karena terkendala bahasa dan budaya. para turis juga biasanya hanya berkunjung dalam waktu singkat. Sehingga aksi pencurian itu hampir tidak pernah dilaporkan. (Tnt)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.