Jokowi Akui Jakarta Ketinggalan dari Kuala Lumpur dan Bangkok

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengakui bila dibanding dengan ibukota negara ASEAN lain seperti Bangkok dan Kuala Lumpur, apalagi Singapura, pembangunan di Jakarta jauh tertinggal.

Karena itu, dengan adanya forum pertemuan Gubernur/Walikota ibukota negara se ASEAN, diharap dapat ikut mendorong pembangunan di Jakarta dengan lahirnya kerjasama regional dengan ibukota negara-negara ASEAN dengan Jakarta.

"Semua kan kita harus akui, dibanding dengan yang lain, kita terlambat memulai, ya kita harus ngomong apa adanya," ujar Jokowi dalam acara  "Meeting of The Governors/Mayors of The Capitals of ASEAN" yang diselenggarakan Pemprov DKI Jakarta di Hotel JW Marriot, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu, (18/9/2013).

Ketertinggalan Jakarta dengan ibukota ASEAN lainnya, kata Jokowi, terutama dalam bidang transportasi. Untuk itu, pihaknya hingga tahun 2015 nanti akan fokus membenahi permasalahan transportasi.

Beberapa program, seperti pembangunan MRT dan Monorel, yang melibatkan perusahaan Singapura pun disebut oleh Jokowi sebagai salah satu terobosan yang dilakukan olehnya.

"Infrastruktur transportasi dibangun. Supaya kita tidak kalah kompetisi. Makanya sebelum ada forum ini, kita dengan Singapura jauh-jauh sudah lakukan kerjasama, dengan Singapore MRT dan MRT Jakarta, Singapore MRT juga dengan Jakarta Monorail kita kerjasama," ujarnya.

Selain pembangunan transportasi, masalah birokrasi juga akan menjadi fokus Jokowi. Dengan memberikan pelayanan birokrasi yang mudah demi iklim investasi di Jakarta.

"Pelayanan perizinan harus siap semuanya. Kalau di sana bisa memberikan pelayanan perizinan 1 jam, ya kita harus bisa setengah jam," kata Jokowi.

"Pokoknya, kita kejar infrastruktur yang belum, transportasi, dan perizinan akan dipangkas cepet pelayanannya," ucap Jokowi. (Ein/Yus)