Sukses

Soulmath, Komunitas Pecinta Matematika

Komunitas ini menjadikan Matematika sebagai belahan jiwa.

Citizen6, Bandung: Taukah teman–teman, sebenarnya kalau belajar Matematika itu tidak sekedar diajarkan bagaimana bisa menyelesaikan soal–soal dengan mudah ditambah menghafal rumus supaya mendapatkan nilai yang memuaskan di sekolah. Tapi, belajar Matematika itu lebih dari yang bisa kita dapatkan. Yup, karena ini adalah sebuah komunitas yang mengklaim dirinya sebagai komunitas belajar dan pecinta Matematika : Soulmath.

Awal munculnya komunitas ini bermula di tahun 2011 yang digagas oleh tiga pemuda dengan latar pendidikan yang berbeda, yakni Irwan Gunadi Setiawan, Desainer Grafis ; Yadi Supriyadi, Sarjana Jurusan Pendidikan Matematika Stkip Siliwangi dan Asif Awaludin, mahasiswa S2 ITB. Mereka melihat, bahwa Matematika masih menjadi pelajaran yang susah dengan metode belajar di sekolah yang cenderung monoton dan menjenuhkan, ditambah Matematika selalu identik dengan guru ‘killer’.

"Yang kami harapkan dari inisiatif kecil ini adalah bagaimana menjadikan Matematika sebagai belahan jiwa. Oleh karena itu komunitas ini kami beri nama Soulmath. Soul yang berarti jiwa dan math berarti Matematika,“ ungkap Irwan Gs, salah satu pendiri dan Project Manager Komunitas Soulmath.

Kegiatan belajar Matematika di komunitas Soulmath rutin dilakukan setiap Minggu pagi, mulai pukul 10:00–13:00 wib di kantin Bengkok Itb & Library Bip (Bandung Indah Plaza), kemudian siangnya sekitar pukul 14:00–16:00 di Perpustakaan Anak Maleber. Kegiatan ini nggak melulu diisi oleh Matematika, terkadang satu jam pertama diselingi Training Motivasi dengan harapan agar mereka termotivasi akan semangat belajar, selain itu ada juga kegiatan yang sifatnya tentatif, seperti Bahasa Inggris yang diberikan sebulan sekali.

Terciptanya suasana belajar yang santai dan nyaman ditambah keceriaan para fasilitator yang sering memberikan ice breaking di tengah–tengah aktivitas belajar, membuat aktivitas yang dimulai dari pagi hingga siang sampai tak terasa. Bahkan di waktu akhir mengajar, selalu ada permintaan dari anak–anak untuk membahas materi lain dipertemuan selanjutnya dan kalau perlu materi dan jamnya ditambah.

"Di komunitas ini, teman–teman khususnya pelajar SMA/K bisa menemukan dan merasakan atmosfer yang berbeda dari belajar Matematika yang pernah diajarkan di sekolah, karena kami menerapkan model pembelajaran yang disesuaikan dengan kemampuan siswa, sehingga tidak terkesan menggurui. Terkadang saya selingi juga dengan aneka games Matematika, supaya nggak jenuh aja," ungkap Yadi Supriyadi, salah satu pendiri dan fasilitator.

Tentunya, motivasi dan tujuan mereka untuk belajar Matematika dan bergabung di komunitas ini tidak sekedar ingin bisa mengerjakan soal atau mendapatkan nilai saja, melainkan bagaimana mereka bisa menerapkan Matematika dalam kehidupan sehari–hari.

“Sejatinya, komunitas ini dibuat dengan visi membentuk generasi muda Islam yang berakhlakul karimah dan menguasai bidang ilmu Matematika serta memberi arti & manfaat bagi masyarakat, artinya kalau motif belajarnya cuma sekedar pintar atau bisa mengerjakan soal Matematika saja, kami anggap itu hal yang biasa, tetapi dengan kita menguasai ilmu Matematika dan berkomunitas, akan lahir generasi–generasi muda yang selain pintar Matematika juga memiliki karakter. Maka, kegiatan berkomunitas positif seperti ini patut ditiru dan dijadikan contoh," ujar Asif Awaludin, salah satu pendiri dan fasilitator.

"Kalau saat ini banyak anak muda yang mengisi waktunya di hari Minggu dengan kegiatan yang kurang produktif, seperti nongkrong atau pacaran. Dengan saya bergabung di komunitas ini, selain ingin belajar Matematika, saya ingin mengisi waktu luang di hari Minggu dengan kegiatan yang membawa manfaat bukan mudharat," ujar Muhammad Hilmi, siswa kelas 12 MAN 1 Bandung, salah satu siswa yang aktif belajar di komunitas Soulmath.

Selain belajar, komunitas ini mempunyai beberapa program yang cukup menarik. Pertama adalah Soulmath Educator Program. Program ini terbuka bagi para Guru Matematika SMA/SMK serta mahasiswa/I jurusan Matematika, untuk mengajar Matematika di komunitas secara sukarela. Kemudian, ada Peer Educator (tutor sebaya), program ini digulirkan dengan mengajak para siswa SMA/K kelas 10 dan 11 sebagai tutor sebaya, untuk mengajarkan Matematika kepada teman–temannya.

Kedua, program "Kejar Abang Somat" alias aku belajar Matematika bareng Soulmath adalah program belajar Matematika kelompok di rumah siswa, dimana tutor akan datang ke rumah–rumah siswa dengan mengajarkan Matematika secara cuma–cuma. Dengan syarat minimal siswa berjumlah 5 orang.

Arif Iqbal Fauzi, siswa kelas 12 SMK Alfalah Bandung, Jurusan Listrik yang belum lama ini menjadi Peer Educator Matematika di komunitas Soulmath mengatakan, "Motivasi saya bergabung di komunitas Soulmath adalah ingin mengajar, makanya saya berinisiatif menjadi Peer Educator, selain memperdalam materi yang saya dapat di sekolah, juga sebagai bentuk penyaluran ilmu."

Selain aktivitas sehari–hari sebagai pengajar, Yadi Supriyadi ingin mengajak kalau ada siswa/i SMA/K yang tertarik untuk belajar Matematika di komunitas ini tidaklah sulit.  Siapapun bisa menjadi anggota dan syaratnya tidak harus pintar Matematika, yang terpenting punya kemauan belajar Matematika dengan serius serta memiliki komitmen.

Jadi, bagi siapapun yang tertarik bergabung dengan komunitas Soulmath bisa mendaftar secara online melalui akun Facebook SOULMATH YS atau Twitter @irwan_gs. Dengan biaya pendaftaran Rp 5000 untuk seumur hidup, para anggota baru akan mendapatkan pin atau gantungan kunci Soulmath ditambah belajar Matematika di komunitas ini 100 % gratis. (Irwan Gunadi Setiawan/Arn).

Irwan Gunadi Setiawan adalah pewarta warga yang bisa dihubungi melalui aku Twitter @irwan_gs.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan,wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.

Mulai 10-20 September ini, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik "Komunitasku Keren!". Ada merchandise eksklusif bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini