Sukses

IFL: Memajukan Indonesia Bukan Hanya Tanggung Jawab Pemerintah

Jika kita berbincang tentang pemuda, Indonesia, dan perubahan, apa yang terlintas? Sumpah Pemuda tahun 1928, Peristiwa Rengasdengklok?

Citizen6, Jakarta: Jika kita berbincang tentang pemuda, Indonesia, dan perubahan, apa yang terlintas? Sumpah Pemuda tahun 1928, Peristiwa Rengasdengklok, hingga Aksi '98, mungkin? Seiring berjalannya waktu, bentuk-bentuk kontribusi yang ingin pemuda lakukan untuk bangsa sepertinya semakin beragam dengan isu yang bermacam-macam. Salah satunya adalah sebuah organisasi non-profit yang bergerak di isu pemberdayaan pemuda bernama Indonesian Future Leaders (IFL). IFL didirikan pada 27 September 2009 oleh tujuh pemuda usia 18-19 tahun, yaitu, M. Iman Usman, Andhyta Firselly Utami, Niwa Dwitama, Dian Aditya Ninglestari, Rafika Primadesty, Audry Maulana dan Stephanie Hardjo.

Seperti apa kegiatan yang dijalankan oleh IFL? IFL berpijak pada tiga pilar aksi: Pembangunan Kapasitas (Capacity Building), Kegiatan Layanan Masyarakat (Community Service) serta Advokasi dan Promosi dan (Advocacy and Promotion). Memasuki tahun ke-empat, IFL telah menjalankan pilar aksi tersebut di berbagai bidang dan di cabang IFL yang ada di lima kota: Yogyakarta, Bandung, Makassar, Denpasar dan Lampung. Program IFL yang bertujuan membangun kapasitas dan kecakapan pemuda ini antara lain workshop Ayo Berbagi dan Online Course tentang manajemen proyek sosial, IFL Goes to School/Campus, dan Sunday Sharing, Youth Night dan Mimpi Inspirasi yang diselenggarakan oleh IFL Bandung, juga School of Volunteers (SOV) untuk pelajar SMA.

Di pilar Kegiatan Layanan Masyarakat, IFL pernah melaksanakan program mengajar kepada anak-anak di daerah Bintaro, anak-anak pesisir di Lampung, Kelas Berbagi di Bali, pembinaan anak-anak di panti asuhan di Yogyakarta, dan juga mengadakan acara Clean Up Losari di Sulawesi Selatan. Pada pilar Advokasi dan Promosi, IFL mengambil peran di berbagai seminar, sesi diskusi, dan konferensi terkait dengan isu pemuda, salah satunya pada perumusan Agenda Pembangunan Post-2015 yang akan menggantikan Millenium Development Goals (MDGs). Program advokasi sekaligus pengembangan kapasitas yang tengah dilaksanakan adalah Parlemen Muda (@parlemen_muda). Setelah pertama kali diselenggarakan pada tahun 2012, Parlemen Muda hadir kembali sebagai wadah penyaluran suara perwakilan pemuda untuk menyusun rekomendasi kebijakan terkait dengan isu anak muda sekaligus sebagai gerakan edukasi politik kepada pemilih pemula.

IFL percaya bahwa untuk memajukan Indonesia bukan hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah, tapi seluruh elemen masyarakat, termasuk pemuda. Sejarah membuktikan bahwa pemuda adalah elemen penting dalam mencapai kemerdekaan, dan juga dalam menggulirkan perubahan bagi bangsa ini. Untuk membawa perubahan, dibutuhkan wadah yang dapat menampung gagasan dan pemikiran, serta menjadi kendaraan dalam melakukan aksi, hingga akhirnya mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat. Melalui kegiatan yang berada di bawah naungan Indonesian Future Leaders, diharapkan semakin banyak generasi muda Indonesia yang memiliki kapabilitas sebgai pemimpin agar kedepannya Indonesia dapat menjadi jauh lebih baik.

Jika ingin berkunjung dan bertatap muka dengan pengurus internal, sekretariat IFL berada di Kampus Universitas Siswa Bangsa International, Mulia Bussiness Park, Building A.220, Jalan M.T. Haryono Kavling 56-80 Pancoran, Jakarta Selatan. Untuk informasi lebih lanjut tentang peluang bergabung menjadi staff atau relawan di IFL, mengajukan proposal kerja sama, silakan berkunjung keindonesianfutureleaders.org atau menghubungi info@indonesianfutureleaders.org. Ikuti juga linimasa kami di @ifutureleaders dan page facebook Indonesian Future Leaders. (Gigay Citta Acikgenc/bnu)

Gigay Citta Acikgenc adlah pewarta warga.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan,wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.

Mulai 10-20 September ini, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik "Komunitasku Keren!". Ada merchandise eksklusif bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini