Sukses

Ahok: Pimpin Jakarta yang Dibutuhin Cuma Otot

"Yang dibutuhin itu melatih otot. Otot syaraf, otot jantung, supaya enggak deg-degan dan berani," ucap Ahok.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mendapat kunjungan dari siswa-siswi SD Mahanaim di Balaikota DKI, Jakarta. Di hadapan para siswa, pria yang karib disapa Ahok itu memaparkan pengalamannya selama mendampingi Gubernur Jokowi memimpin Ibukota.

Ahok akui untuk memimpin DKI lebih dibutuhkan otot yang terasah dibandingkan otak. Sebab jajaran Pemprov DKI sudah diisi oleh SDM berkualitas dan cerdas yang membantu kerja Gubernur-Wagub. Lalu mengapa otot lebih penting dibandingkan otak?

"Yang dibutuhin itu melatih otot. Otot syaraf, otot jantung, supaya enggak deg-degan dan berani. Karena kita akan bertemu banyak orang yang melanggar perda, seperti berjualan di jalan dan membangun rumah di waduk," ujar Ahok di Balai Agung, Balaikota, Jakarta, Kamis (12/9/2013).

Seperti jajarannya di Pemprov DKI, Ahok menilai, warga Jakarta juga memiliki intelektual di atas rata-rata. Namun sayangnya, masih banyak di antara orang-orang berintelektual itu yang melanggar aturan.

Beberapa di antaranya gemar membuang sampah sembarangan, menduduki trotoar, menyewakan lahan waduk, hingga mencuri air dan listrik.

"Makanya, saya tadi bilang, di Jakarta tidak butuh melatih otak, cuma butuh melatih otot, jantung syaraf, agar tidak deg-degan menghadapi mereka," pungkas Ahok sembari tertawa. (Ndy/Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.