Sukses

Kesaksian Sopir Truk yang Dikawal Aipda Sukardi

Tujuan mereka mengantar bahan dasar eskalator itu ke Gedung Rasuna Tower, tak berapa jauh setelah Gedung KPK.

Iring-iringan 6 truk yang membawa bahan dasar eskalator dikejutkan saat pengawal mereka, Aipda Anumerta Sukardi, ditembak orang tak dikenal. Sukardi tewas di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan.

Tujuan mereka mengantar bahan dasar eskalator itu ke Gedung Rasuna Tower, tak berapa jauh setelah Gedung KPK.

Salah seorang sopir truk, Mukmin, menceritakan Sukardi bukanlah pengawal 6 truk itu sejak dari Pelabuhan Tanjung Priok. Mereka baru bertemu anggota Satpol Air Polri itu saat melintas di daerah Plumpang, Jakarta Utara.

"Rombongan tidak dikawal langsung oleh Bripka Sukardi saat berangkat dari lokasi bongkar muat barang di Pelabuhan Tanjung Priok. Bripka Sukardi ketemu rombongan di daerah Plumpang, Jakarta Utara," kata Mukmin di Gedung Rasuna Tower, Jakarta, Rabu (11/9/2013).

"Begitu dia datang langsung dikawal," sambung Mukmin.

Mukmin saat itu mengemudikan truk bernomor polisi B 9014 UPA. Truk Mukmin berada di urutan kelima dari muka rombongan.

Menurut Mukmin, rombongan kemudian melintasi rute Jalan Yos Sudarso, kemudian menuju Cempaka Putih, Pramuka, Manggarai, Pasar Rumput, dan kemudian memasuki daerah Jalan HR Rasuna Said.

"Konvoi berjalan pelan dengan pengawalan dari Bripka Sukardi. Kadang-kadang dia (korban) di belakang, kadang ke depan. Karena mungkin takut ada (truk) yang ketinggalan," ujar Mukmin.

Namun, saat memasuki Jalan Rasuna Said depan Kantor KPK, Mukmin terkejut dengan rombongan konvoi truk yang tiba-tiba berhenti secara mendadak. Ternyata pengawal truk (korban) sudah jatuh dan tidak bernyawa.

"Jam 12 malam itu kita dipanggil ke Polda. HP diminta polisi semua. Dan kembali dipanggil anggota Jatanras (Direktorat Kejahatan dengan Kekerasan)," kata dia.

Pantauan Liputan6.com, pihak keamanan di depan Rasuna Tower melarang wartawan masuk. Sementara itu, menurutnya pembangunan Rasuna Tower ini dipegang oleh Tatamulia Nusantara Indah (TATA). Sementara untuk Sub kontraktornya terdiri 17 bagian.

Keenam truk tersebut sendiri masih terparkir di lokasi proyek. Truk yang masing-masing bernomor polisi B 9567 HR, D 8664 BD, B 9048 PR, B 9428 OU, B 9491 HW, dan B 9014 UPA. Semua truk dilaporkan masih memuat utuh bahan dasar eskalator yang belum diturunkan. (Ary/Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.