Sukses

Sinyal Megawati `Capreskan` Jokowi

Dalam pidato politiknya, Megawati melontarkan sejumlah pujian untuk Jokowi.

Nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berulang kali disebut oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam pidato politik pembukaan Rakernas III PDIP. Bahkan, pria yang karib disapa Jokowi itu diakui mendapat getaran dari mantan Presiden Soekarno.

Lantas, apakah 'pujian-pujian' yang dilontarkan itu sebagai sinyal restu Megawati untuk pencapresan Jokowi dalam Pilpres 2014 mendatang? Belum jelas.

Yang pasti, Megawati memastikan PDIP tidak akan mengumumkan calon presiden dalam rakernas ini. Capres itu baru diumumkan setelah Pemilihan Legislatif 2014. Soal pencapresan itu, Megawati juga menjadi penentunya.

"Keputusan Kongres, saya ini diberi tugas sebagai penanggung jawab, hak prerogatif. Bahwa saya yang menentukan," kata Mega usai membuka Rakernas III PDIP di Ecopark, Ancol, Jakarta, Jumat (6/9/2013).

Meski demikian, menarik untuk 'mengulik' sejumlah hal terkait Jokowi sepanjang pembukaan Rakernas III PDIP tersebut. Apa saja sinyal-sinyal yang diberikan Megawati untuk Jokowi maju sebagai capres? Berikut rinciannya:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman


1. Dedication of Life Bung Karno

Jokowi dan Megawati bersama-sama masuk ke tempat Rakernas III PDIP di Ecopark, Ancol. Keduanya masuk ke dalam ruangan tanpa bicara sepatah kata pun. Mereka dikawal ketat oleh para kader-kader PDIP lainnya.

Di dalam Rakernas, Jokowi diberi tugas khusus. Mantan Walikota Solo itu didaulat membacakan 'Dedication of Life' milik proklamator Bung Karno.

Berikut Isinya:

"Saja adalah manusia biasa. Saja dus tidak sempurna. Sebagai manusia biasa saja tidak luput dari kekurangan dan kesalahan.

Hanja kebahagianku ialah dalam mengabdi kepada Tuhan, kepada Tanah Air, kepada Bangsa. Itulah “dedication of life” ku.

Djiwa pengabdian inilah jang mendjadi falsafah hidupku, dan menghikmati serta mendjadi bekal-hidup dalam seluruh gerak hidupku.

Tanpa djiwa pengabdian ini saja bukan apa-apa. Akan tetapi dengan djiwa pengabdian ini, saja merasakan hidupku bahagia,- dan manfaat.

Soekarno, 10-9-66

3 dari 5 halaman



2. Jokowi Regenerasi

Megawati mengatakan, tugas membacakan 'Dedication of Life' Bung Karno oleh Jokowi itu merupakan simbol. Jokowi sengaja diberi tugas itu, padahal dalam rakernas itu terdapat banyak kader yang lebih senior.

"Itu makna bahwa sebuah regenasi sebuah hal yang alami, pasti berlanjut," kata Megawati.

Kalimat Megawati itu mendapat tepuk tangan meriah dari segenap peserta Rakernas III PDIP. "Tidak perlu tepuk tangan dulu, karena saya ingin katakan gubernur-gubernur kita ini bagian dari regenerasi karena dengan konsekuen dilakukan oleh PDIP. Kalau Bung Karno bilang itu naturr, alami," tutur dia.

Entah apa maksud regenerasi yang dimaksudkan oleh Megawati ini. Apakah regenerasi biasa, atau regenerasi kepemimpinan dalam tubuh PDIP. Yang jelas, pernyataan Megawati ini mendapat sambutan meriah dari kader PDIP yang hadir.

4 dari 5 halaman


3. Getaran Bung Karno

Pujian lain untuk Jokowi terlontar saat Megawati bercerita soal berita di surat kabar. Dalam berita itu disebutkan Megawati disebut sebaiknya menjadi ibu bangsa.

Dia mengaku terharu. Tapi merasa tak layak. Menurut dia, predikat mulia itu hanya cocok disematkan untuk Bung Karno. sang proklamator bangsa. "Saya meminta semua merenung bagaimana nasib Bung Karno," katanya.

Setelah itulah, Mega menyebut Jokowi yang sebelumnya membaca 'Dedication of Life' Bung Karno mendapat getaran presiden pertama Indonesia itu. "Nah makanya, tadi saya merasakan Pak Jokowi mendapat getaran itu," tutur Megawati.

5 dari 5 halaman


4. Dari Rahim PDIP

Megawati mengaku resah dengan krisis kepemimpinan nasional di Tanah Air. Namun, dia mengaku berbangga karena PDIP yang dipimpinnya telah melahirkan pemimpin-pemimpin bangsa yang memberi solusi atas krisis kepemimpinan nasional tersebut.

Putri proklamator Soekarno itu mengaku bangga, sebab partainya telah melahirkan kader-kader muda yang berpotensi menjadi pemimpin nasional.

"Kami boleh berbangga karena kerja keras dan konsistensi kami mulai membuahkan hasil. Dari rahim cinta-kasih PDI Perjuangan, kini banyak lahir deretan pemimpin muda potensial, seperti Jokowi," tambah Mega yang disambut tepuk tangan membahana. (Eks/Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Dr.(H.C.) Hj. Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri adalah Presiden Indonesia ke 5 periode  23 Juli 2001 — 20 Oktober 2004.
    Dr.(H.C.) Hj. Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri adalah Presiden Indonesia ke 5 periode 23 Juli 2001 — 20 Oktober 2004.

    Megawati

  • Presiden Jokowi hibur anak-anak dengan atraksi sulap di peringatan Hari Anak Nasional, di Pekanbaru, Riau.
    Joko Widodo merupakan Presiden ke-7 Indonesia yang memenangi Pemilihan Presiden bersama wakilnya Jusuf Kalla pada 2014

    Jokowi

  • PDIP

  • Capres 2014