Dalam 3 bulan terakhir, sudah 2 kali kebakaran melanda daerah Teluk Gong, Penjaringan, Jakarta Utara. Dalam peristiwa itu, tak sedikit menelan korban jiwa. Hal itu ditenggarai kondisi rumah dan ruko warga yang dipenuhi teralis hingga menutupi rumah.
"Susah juga, rumah jadi hak mereka. Kebanyakan malah bilang 'Bapak mau tanggung jawab jika nanti rumah saya kemalingan'," kata kasie Ops Pemadam Kebakaran Jakarta Utara Nurdin Silalahi saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (5/9/2013).
Nurdin mengaku, sudah sering memberi imbauan terkait teralis rumah yang berlebihan. Sebab, di saat terjadi kebakaran dapat menyulitkan proses evakuasi korban di dalam rumah.
"Sebetulnya kita bersama orang kelurahan sudah sering sampaikan ke masyarakat yang mempunyai tempat tinggal dan usaha dengan pengamanan yang super ketat, teralis besi hingga menutup akses masuk dan keluar," jelas Nurdin. "Namun, terkadang mendapat respons negatif dari warga saat mengingatkan hal tersebut," imbuh dia.
Nurdin pun menjelaskan, terdapat beberapa wilayah di Jakarta Utara yang memiliki bentuk rumah dengan ditutup teralis besi. Pemandangan itu kebanyakan ditemui di ruko-ruko milik warga.
"Sering kita temui di banyak lokasi, terutama ruko ya. Sangat menyulitkan petugas sendiri seperti di wilayah Kelapa Gading, Penjaringan, Sunter," ucap Nurdin.
Kebakaran sebelumnya terjadi di Teluk Gong, Penjaringan, Jakarta Utara, yang tak jauh dari lokasi sebuah toko plastik pada 26 Juni 2013. Tak tanggung-tanggung, dalam peristiwa itu, 4 orang sekaligus meregang nyawa saat api melahap rumah dan toko.
Pantauan Liputan6.com, kedua lokasi kebakaran, hampir memiliki bentuk ruko yang hampir sama. Teralis besi merambat dengan mengikuti bentuk ruko dan rumah. Sehingga menutup rapat bagian depan rumah. Kedua ruko itu juga dimiliki warga keturunan tionghua yang memiliki tempat usaha. (Ali/Ism)
"Susah juga, rumah jadi hak mereka. Kebanyakan malah bilang 'Bapak mau tanggung jawab jika nanti rumah saya kemalingan'," kata kasie Ops Pemadam Kebakaran Jakarta Utara Nurdin Silalahi saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (5/9/2013).
Nurdin mengaku, sudah sering memberi imbauan terkait teralis rumah yang berlebihan. Sebab, di saat terjadi kebakaran dapat menyulitkan proses evakuasi korban di dalam rumah.
"Sebetulnya kita bersama orang kelurahan sudah sering sampaikan ke masyarakat yang mempunyai tempat tinggal dan usaha dengan pengamanan yang super ketat, teralis besi hingga menutup akses masuk dan keluar," jelas Nurdin. "Namun, terkadang mendapat respons negatif dari warga saat mengingatkan hal tersebut," imbuh dia.
Nurdin pun menjelaskan, terdapat beberapa wilayah di Jakarta Utara yang memiliki bentuk rumah dengan ditutup teralis besi. Pemandangan itu kebanyakan ditemui di ruko-ruko milik warga.
"Sering kita temui di banyak lokasi, terutama ruko ya. Sangat menyulitkan petugas sendiri seperti di wilayah Kelapa Gading, Penjaringan, Sunter," ucap Nurdin.
Kebakaran sebelumnya terjadi di Teluk Gong, Penjaringan, Jakarta Utara, yang tak jauh dari lokasi sebuah toko plastik pada 26 Juni 2013. Tak tanggung-tanggung, dalam peristiwa itu, 4 orang sekaligus meregang nyawa saat api melahap rumah dan toko.
Pantauan Liputan6.com, kedua lokasi kebakaran, hampir memiliki bentuk ruko yang hampir sama. Teralis besi merambat dengan mengikuti bentuk ruko dan rumah. Sehingga menutup rapat bagian depan rumah. Kedua ruko itu juga dimiliki warga keturunan tionghua yang memiliki tempat usaha. (Ali/Ism)