Sukses

Bocoran Snowden: AS Mata-matai Presiden Brasil dan Meksiko

Wartawan Brasil Glenn Greenwald yang mendapat bocoran langsung dari Snowden mengungkap AS menyadap Presiden Brasil dan Meksiko.

Bocoran Edward Snowden kembali membuat dunia gempar. Wartawan Brasil Glenn Greenwald yang mendapat bocoran langsung dari Snowden mengungkap, Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) pernah menyadap atau memata-matai komunikasi Presiden Brasil dan Meksiko. Juga mengakses surat elektronik pemimpin Meksiko sebelum terpilih menjadi presiden.

Seperti dimuat BBC, Selasa (3/9/2013), pembeberan jurnalis yang tinggal di Rio Janeiro dimuat dalam laporan berita televisi Brasil, Globo.

Greenwald yang juga seorang kolumnis untuk harian Guardian itu mengatakan, dokumen tertanggal Juni 2012 menunjukkan surat elektronik Presiden Enrique Pena Nieto sedang diakses. Peristiwa itu terjadi sebulan sebelum pemilihan umum.

NSA juga memeriksa beberapa pesan suara Pena Nieto, termasuk saat calon presiden itu membahas nama anggota kabinet potensial.

Dalam dokumen lain, NSA mencoba memahami metode komunikasi dan lawan bicaranya dengan menggunakan program untuk mengakses semua isi internet yang dikunjungi Presiden Brazil Dilma Rousseff.

Rousseff, yang dijadwalkan melakukan kunjungan kenegaraan ke Washington pada Oktober mendatang, kini menggelar pertemuan untuk menindak lanjuti bocoran Snowden.

"Jika fakta-fakta tersebut terbukti benar, maka hal itu tidak dapat diterima dan bisa disebut sebagai serangan terhadap kedaulatan negara kita," kata Menteri Kehakiman Jose Eduardo Cardozo.

NSA

Program NSA memungkinkan agennya untuk mengakses jaringan komunikasi seluruh presiden dan stafnya, termasuk telepon, internet dan jaringan sosial media.

Cardozo sebelumnya bertemu dengan Wakil Presiden AS Joe Biden di Washington pekan lalu untuk membahas masalah penyadapan. Namun AS Serikat telah menolak tawaran Brasil untuk menegosiasikan kesepakatan bilateral tentang program pengawasan itu.

Sebalumnya pada bulan Juli, Greenwald menjadi salah satu penulis artikel di O Globo yang mengungkapkan bahwa AS memiliki markas bersama NSA-CIA di Brasil untuk mengumpulkan data tentang surat elektronik dan panggilan telepon keluar-masuk negara itu.

Snowden yang merupakan mantan teknisi NSA saat ini menjadi buronan dan telah memperoleh suaka sementara Rusia. Ia dicari Washington atas tuduhan kegiatan memata-matai terkait dengan pernyataannya kepada media tentang program pengintaian oleh AS. (Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini