Sukses

Bendera AS di Bulan Memudar Jadi Putih, China Siap Menggantikan

China mengumumkan rencana untuk mendaratkan satelitnya di Bulan akhir tahun 2013 ini.

China menegaskan ambisi besarnya dalam penjelajahan luar angkasa. Dengan mengumumkan rencana untuk mendaratkan satelitnya di Bulan akhir tahun 2013 ini.

Pihak Badan Sains, Teknologi, dan Industri Pertahanan Nasional China mengatakan, satelit Chang'e-3  yang akan menuju Bulan akan memasuki tahap peluncuran akhir tahun ini. China akan mendaratkan satelit luar angkasanya pada obyek luar angkasa untuk kali pertamanya.

"Misi Chang'e-3  menggunakan teknologi inovatif terbaik. Ini adalah misi yang sulit dengan risiko besar," kata Ma Xingrui, kepala badan eksplorasi luar angkasa China sekaligus komandan program penjelajahan Bulan kepada Xinhua, seperti dimuat CNN, Jumat (30/8/2013).

Chang'e-3 akan diluncurkan dari Pusat Peluncuran Satelit Xichang di barat daya China.

Jika berhasil , Chang'e - 3 tak hanya menjadi usaha pertama China melakukan pendaratan 'lunak' di permukaan Bulan -- menyusul keberhasilan Amerika Serikat lewat misi Apollo pada tahun 1960-an dan 1970-an.

Misi kemudian akan dilanjutkan dengan fase kedua yang meliputi mengorbit, mendarat, dan kembali ke Bumi.

Sementara sejumlah netizen di China menuding program tersebut sebagai "pemborosan" dan "provokasi tak perlu". Tapi, kebanyakan memberi dukungan. "Jangan lupa membawa bendera kita, tancapkan di Bulan," skata salah satu pengguna jejaring sosial serupa Twitter, Sina Weibo.

Sementara, AS justru khawatir program luar angkasa hanya kedok China mengembangkan persenjataannya. Atau mengincar Bulan sebagai pangkalan -- lokasi transit pengisian bahan bakar dalam perjalanan menembus belantara luar angkasa.

Dengan anggaran diperkirakan sekitar US$ 2 miliar per tahun -- hampir sepersepuluh dari anggaran NASA --China mengebut program luar angkasanya, pascapengiriman astronot pertamanya Yang Liwei ke orbit pada tahun 2003. Petagon bahkan mendata, sepanjang tahun 2012, China melakukan 18 kali peluncuran ke luar angkasa.

China bisa jadi menggantikan AS sebagai 'penguasa' Bulan. Apalagi Negeri Paman Sam sudah tak tertarik dengan satelit Bumi itu. Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) punya target lebih jauh, mengirim manusia ke permukaan asteroid pada tahun 2015, lalu ke Mars.

Namun mantan pemimpin NASA, Michael Griffin mengkritik program luar angkasa Pemerintahan Obama yang menyingkirkan misi ke Bulan.

"China akan mendaratkan manusia ke Bulan, bahkan sebelum kita bisa kembali ke sana," kata dia di depan Kongres.

Apa Kabar Bendera AS di Bulan?

Saat China masih merencanakan untuk menancapkan bendera di permukaan Bulan, AS sudah menancapkan 6 'The Stars and Stripes'.

Seperti dimuat Gizmodo, semua kecuali 1 dari 6 bendera AS di Bulan hingga saat ini masih dalam posisi tertancap.

Gambar Bulan diambil kamera Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO), menunjukkan semua bendera masih berada di tempatnya, kecuali yang ditancapkan Neil Armstrong dan Buzz Aldrin 20 Juli 1969 silam.

Gara-garanya dua manusia pertama di Bulan itu menempatkan bendera terlampau dekat dengan pesawat mereka. Menurut Buzz Aldrin, bendera itu tersapu deru pesawat.

Fakta lain, bendera dari nilon seharga US$ 5,5 atau Rp 60 ribu yang masih berkibar bukan lagi Bendera AS. Semua motif bintang dan garis memudar, menyisakan kain putih, diterpa suhu keras di Bulan selama 44 tahun. (Ein/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.