Sukses

Elektabilitas Jokowi Tinggi, Ahok Justru Khawatir

Melihat kinerja Jokowi selama 9 bulan, banyak pihak yang menilai mantan walikota Surakarta itu cukup sukses memberi perubahan pada Jakarta.

Besarnya dukungan masyarakat dari berbagai kalangan kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi agar mencalonkan diri sebagai presiden pada Pilpres 2014, ternyata membuat Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sedikit khawatir.

"Kita cuma khawatir. Jangan sampai, karena orang berpikir beliau mau jadi presiden, progres pembangunan di Jakarta ini dihambat," ujar Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (15/8/2013).

Melihat kinerja Jokowi selama 9 bulan, banyak pihak yang menilai mantan walikota Surakarta itu cukup sukses memberi perubahan pada Jakarta. Misalnya, mengenai PKL Pasar Tanah Abang yang akhirnya setuju masuk ke dalam Blok G atau terkait bantaran Waduk Pluit yang kini sedang dalam perbaikan, membuat masyarakat beranggapan Jokowi cukup layak untuk maju sebagai presiden.

"Karena semakin beliau berhasil, orang semakin merasa beliau pantas jadi presiden. Nah, itu yang kita bicara, hal-hal gitu kita ngomong. Tidak naiflah. Kita juga hati-hati," kata Ahok.

Namun, menjelang 2014 semakin banyak pihak yang terkesan 'menyerang' gubernur DKI itu. Padahal, lanjut Ahok, Jokowi hingga saat ini tidak pernah mengungkapkan keinginannya untuk menjadi presiden. Semua itu dari keinginan masyarakat yang berinisiatif memberi dukungan kepada Jokowi.

"Saya nggak tahulah, situasi tambah memanas jelang 2014. Ada yang jealous (cemburu) atau apa. Beliau tidak pernah pikirin soal presiden. Semua orang mengatakan, kalau Pak Jokowi jadi presiden pasti lebih hebat. Padahal kalau bapak jadi, belum tentu hebat. Itu kan persepsi, politik kan persepsi. Jadi pusing kan. Beliau nggak pernah pikirin, orang aja yang kalang kabut supaya beliau jadi presiden," papar Ahok.

Dalam beberapa survei, Jokowi memang selalu unggul. Terakhir, survei Pusat Data Bersatu (PDB) soal elektabilitas calon presiden periode Juni 2013, Jokowi jauh mengungguli pesaingnya.

Ia mendapat dukungan 29,57 persen, jauh di atas Prabowo Subianto yang memperoleh 19,83 persen. Megawati Soekarnoputri berada di urutan ketiga dengan 13,08 persen, bersaing dengan Aburizal Bakrie yang mendapat 11,62 persen. (Yus/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.