Sukses

[VIDEO] Evakuasi Berlanjut, Korban Kereta Celaka Spanyol Jadi 77

Diperkirakan korban akan bertambah karena evakuasi belum rampung.

Seiring berjalannya proses evakuasi, jumlah korban dalam kecelakaan kereta api maut yang terjadi di barat laut Spanyol bertambah. Semula korban tewas berjumlah 56, kini jumlah tersebut telah menjadi 77 orang. Dengan jumlah korban luka lebih dari 130 orang. Diperkirakan korban akan bertambah karena evakuasi belum rampung.

Proses evakuasi yang berlangsung dikegelapan sedikit menyulitkan para petugas. Namun akhirnya generator dipasang untuk memberikan pencahayaan darurat yang membantu tim penyelamat melakukan evakuasi.

"Banyak orang tergencet di bagian bawah. Kami mencoba untuk mendorong mereka keluar dari bagian bawah gerbong untuk keluar, dan kami menyadari kereta terbakar. Saya berada di gerbong kedua, dan ada api. Aku melihat mayat," teriak salah satu penumpang histeris.

"Ini (kecelakaan) terjadi begitu cepat. Terjadi saat kereta mulai berbelok, dan gerbong kereta menumpuk satu di atas yang lain," ujar salah satu penumpang selamat, Ricardo Montesco.

Sementara Mary, seorang wanita yang tinggal tak jauh dari lokasi kejadian dan sedang mencuci pakaian mengatakan insiden itu sangat mengerikan.

"Ada ledakan hebat dan kemudian torpedo debu dan kebisingan. Aku langsung berlari (ke lokasi)," ujar Mary.

Sejauh ini, para pejabat setempat mengatakan, mereka percaya kecelakaan itu murni kecelakaan. Tapi mereka menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut, dan hanya mengatakan telah dilakukan penyelidikan untuk menentukan penyebabnya.

Juru bicara perusahaan kereta api negara, Renfe mengatakan pihaknya bersama hakim telah berkerja sama dengan ADIF --perusahaan milik negara Spanyol di bawah tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum dan Transportasi-- untuk mencari penyebab pastinya.

Kereta Mewah

Menurut pemberitaan Daily Mail, Kamis (25/7/2013), kereta mengalami kecelakaan di belokan dekat stasiun di Kota Santiago de Compostela, 60 km sebelah selatan dari El Ferrol.

Kereta api milik milik negara itu disebutkan Renfe, bukanlah kereta api berkecepatan tinggi. Tapi itu adalah kereta mewah yang menggunakan jalur yang sama seperti kereta cepat Spanyol.

Surat kabar Spanyol El Mundoereta menyebutkan kereta itu bepergian dengan kecepatan 220 kilometer (140 mil) per jam, sedangkan batas kecepatan 80 kilometer per jam. Kemungkinan kereta telah bepergian tiga kali dan hampir mendekati batas kecepatan maksimal.

Sebelumnya, Renfe juga mengatakan kereta tersebut mampu melaju dengan kecepatan hingga 250 kilometer per jam (155 mph).

Kecelakaan itu merupakan kecelakaan kereta api terburuk dalam 30 tahun, dan rekaman televisi menunjukkan satu gerbong mengarah tebalik dan bengkok.

Renfe menuturkan, kereta tergelincir pada pukul 20.41 waktu setempat. Dengan membawa 218 penumpang dan staf kereta yang jumlahnya belum diketahui pasti.

Seorang fotografer di lokasi kejadian mengatakan ia melihat puluhan mayat yang diambil dari bangkai kereta oleh pekerja darurat. Sementara stasiun televisi TVE memperlihatkan gambar beberapa mayat dan korban luka yang ditutupi selimut bergeletakan di sebelah rel. Sedangkan para petugas melakukan evakuasi dengan memecahkan jendela kereta.

Saat ini para korban telah dibawa ke rumah sakit di Santiago, dan dua kota lain di wilayah itu. Pihak berwenang juga mengumumkan bahwa mereka membutuhkan bantuan donor darah untuk ditransfusi kepada para korban.

Tak hanya petugas berwenang, masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi kejadian pun turut memberikan pertolongan. Mereka membawa banyak selimut dan air minum untuk para korban.

Kecelakaan Sebelumnya

Kecelakaan kereta di Spanyol itu juga dianggap mematikan dalam beberapa dekade. Sebelumnya pada tahun 1944, kereta api perjalanan dari Madrid ke Galicia jatuh dan menewaskan 78 orang. Kecelakaan lainnya terjadi pada tahun 1972, meninggalkan 77 tewas di jalur untuk Seville selatan.

Raja Juan Carlos dan Perdana Menteri Mariano Rajoy, yang berasal dari Galicia, keduanya menyampaikan belasungkawa mereka. Rajoy mengatakan ia akan mengunjungi TKP segera.

Insiden itu terjadi saat peziarah Katolik berkumpul di Santiago de Compostela, untuk merayakan festival menghormati St James.

Kota ini merupakan titik pertemuan utama bagi umat kristiani yang nantinya akan berakhir dengan ziarah di El Camino de Santiago. Rutinitas itu telah dilakukan sejak Abad Pertengahan.

"Akibat kecelakaan tersebut, perayaan pun dibatalkan," ungkap juru bicara Maria Pardo kepada televisi Nasional Spanyol TVE.
 
Kendati demikian, menurut kepala daerah Galicia, Alberto Nunez Feijoo, masih terlalu dini untuk menyimpulkan penyebab kereta tergelincir. Sebab itulah perlu dilakukan penyelidikan lebih lanjut. (Tnt/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini