Sukses

Petugas Pintu Air Manggarai Mogok, Jakarta Terancam Banjir Besar

Aksi yang dilakukan petugas Pintu Air Manggarai ini menyusul tertundanya pembayaran upah dari Dinas Kebersihan DKI Jakarta selama 4 bulan.

Puluhan ton sampah terlihat menumpuk di Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan. Tumpukan sampah ini akibat dari mogok bekerjanya petugas pintu air yang sudah berjalan 5 hari sejak 12 Juli lalu.

Agus Wahyudi, salah satu penjaga pintu air mengaku, aksi itu dilakukan menyusul tertundanya pembayaran upah dari Dinas Kebersihan DKI Jakarta selama 4 bulan.

"Kita dulu dijanjikan upah dibayar setelah kontrak 3 bulan. Tapi sampai 4 bulan ini gaji belum dibayar juga. Kami sudah kehabisan modal," ujar Agus kepada Liputan6.com di Jakarta, Selasa (16/7/2013).

Ia pun menyadari aksi ini akan berakibat fatal, namun ini pilihan terakhir agar hak mereka segera dipenuhi. "Ini memang kalau ada tekanan air dari Bogor 150 pasti habis Jakarta terendam banjir. Bahkan tekanan (air) 100 saja dari Katulampa bisa fatal Jakarta," imbuh Agus.

Selain Agus, ada 4 petugas lain yang bekerja di Pintu Air Manggarai. Mereka juga mengalami hal serupa sejak 4 bulan ini.

"Padahal kami sudah meminta kepada salah satu pegawai Dinas Kebersihan, tapi sampai sekarang belum ada penjelasan." Agus mengaku belum meminta haknya secara resmi kepada pihak Dinas Kebersihan.

Soal besaran upah, Agus hanya bilang sama dengan UMP DKI Jakarta. Sejak November 2012, UMP DKI sebesar Rp 2,2 juta. (Mut/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini