Sukses

Derita ABK: Makan Sehari Sekali, Sepiring Ber-5, Minum Air Hujan

Para pendemo ingin bertemu langsung dan membahas masalah mereka dengan Kepala BNP2TKI Jumhur Hidayat.

Sekitar 50 Anak Buah Kapal (ABK) yang tergabung dalam Aksi Solidaritas ABK masih berdemonstrasi di depan Kantor Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI). Mereka menunggu kejelasan Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN) untuk klaim asuransi.

Beberapa ABK menyerahkan KTKLN kepada beberapa staf BNP2TKI guna memeriksa keaslian KTKLN. Dan setelah berhasil diperiksa, KTKLN mereka asli. Para pendemo ingin bertemu langsung dengan Kepala BNP2TKI Jumhur Hidayat.

"Pak Jumhur mau menemui mereka. Beliau sedang dinas di luar, tapi tunggu sebentar lagi Bapak datang kok," ujar petugas BNP2TKI di halaman Gedung BNP2TKI, Jakarta, Selasa (9/7/2013).

Pantuan Liputan6.com di lokasi, beberapa ABK melakukan testimoni tentang nasib dan pengalaman selama bekerja di kepulauan Karibia di Trinidad dan Tobago.

"Tadinya saya berangkat berlayar sengaja minjam uang dulu. Maklum di kampung susah cari pekerjaan, ya sudah terpaksa ke luar negeri. Buat senangkan orangtua. Katanya kalau punya KTKLN dapat asuransi dan dilindungi BNP2TKI. Ya sudah saya percaya aja sama pemerintah," ujar Dalim, ABK asal Brebes berlogat Jawa.

Selama terlantar di kapal sekitar 6 bulan, Dalim dan ABK lainnya harus makan seadanya. Makan pun sehari satu kali dan sepiring beramai-ramai. Bahkan, Dalim mengaku kerap disiksa atasannya.

"Kita kadang makan kadang nggak, sehari makan sekali. Sepiring berlima. Makan cuma pakai garam. Minumnya pakai air hujan. Itu juga kalau hujan, kalau nggak ya air laut. Jadi kadang makanannya basi karena pakai air laut," imbuh Dalim.

"Jadi tolong dong Pak Jumhur, katanya mau nyalon presiden. Ini saja nggak bisa nyelesaikan, masak mau jadi presiden," sambung Dalim yang berbahasa campur bahasa Indonesia Jawa itu.

Aksi Dalim itu sempat menghibur puluhan ABK lainya dan sejumlah petugas kepolisian yang menjaga aksi unjukrasa damai itu. Sejumlah pengendara yang melintas juga sempat berhenti untuk melihat aksi di depan kantor BNP2TKI itu. (Adi/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini