Sukses

Jokowi: Bajaj Bersuara Bising Segera Dihilangkan

Gubernur DKI Jakarta Jokowi mengatakan, pihaknya saat ini memang tengah melakukan revitalisasi untuk mengganti bajaj bersuara bising.

Berdasarkan hasil riset kesehatan menunjukkan, sekitar 70 persen sopir bajaj di Jakarta mengalami gangguan pendengaran akibat kebisingan mesin bajaj.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, pemerintah daerah saat ini memang tengah melakukan revitalisasi untuk mengganti bajaj bersuara bising tersebut ke bajaj ramah lingkungan berbahan BBG.

"Makanya, revitalisasinya terus jalan, itu jalan untuk yang bajaj BBG," ujar pria yang biasa disapa Jokowi di Balaikota DKI Jakarta, Selasa, (9/7/2013).

Mantan Walikota Solo itu menyatakan, pihaknya secara bertahap akan mengganti seluruh bajaj bersuara bising dengan bajaj BBG secara bertahap. Bila jumlah armadanya dianggap mencukupi, bajaj-bajaj bersuara bising tersebut tidak lagi diizinkan beroperasi di Jakarta.

"Ya nanti hilang semua (bajaj bising). Setahun saja bisa dihitung, nanti berapa bajaj BBG yang baru. Setahun lagi sudah kelihatan," kata Jokowi.

Terkait hal tersebut, Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menuturkan, suara bising yang ditimbulkan kendaraan beroda 3 ini memang harus dihilangkan dari Jakarta. Namun, program peremajaan bajaj bermesin 2 tak ke 4 tak yang tidak bising masih menemui kendala, sehingga belum bisa dilakukan seluruhnya.

"Makanya kenapa kami buat tender operator bajaj. Kemarin kan bos bajaj salah paham. Kalau yang bajaj bising-bising itu lama-lama harus dihilangkan," terang Ahok di Balaikota, Senin 8 Juli.

Menurut mantan Bupati Belitung Timur ini, dengan mengganti bajaj bermesin 2 tak yang bising ke kendaraan berbahan bakar gas atau BBG, diharapkan dapat mengantisipasi terjadinya gangguan pendengar pada pengemudi bajaj.

Sedangkan untuk para sopir bajaj yang telah terlanjur mengalami gangguan pendengaran, bisa menggunakan Kartu Jakarta Sehat (KJS) apabila berobat. "Kompensasi kita ya di KJS. Kalau dia nggak sanggup ya di KJS," ucap Ahok. (Frd/Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini