Sukses

PBB: 93.000 Warga Suriah Tewas Sejak Konflik Bersenjata

Data PBB juga menyebut 5.000 warga Suriah tewas setiap bulan sejak pertempuran pecah pada Juli 2012.

Perserikatan bangsa-Bangsa (PBB) mencatat setidaknya 93.000 warga Suriah tewas sejak terjadi konflik bersenjata antara kelompok pemberontak dengan tentara pemerintahan Presiden Bashar Al Assad. Angka itu menunjukkan peningkatan 30.000 setelah PBB merilis data serupa pada November 2012.

Data itu juga menunjukkan bahwa 5.000 warga Suriah tewas setiap bulan sejak pertempuran pecah pada Juli 2012. Komisioner Tinggi HAM PBB (OHCHR/ High Commissioner for Human Rights) mencatat bahwa lebih daro 80 persen korban tewas adalah laki-laki. Data OHCHR itu juga mencatat bahwa 1.700 di antara korban itu adalah anak di bawah usia 10 tahun.

"Terdapat kasus anak-anak yang disiksa dan di eksekusi, dan seluruh keluarganya dibantaim termasuk bayi, yang juga turut disiksa. Hal itu menyebabkan tingginya jumlah korban tewas. Itu menjadi pengingat, bahwa konflik itu menjadi semakin mengerikan," kata Kepala OHCHR Navi Pillay seperti dikutip laman BBC, Kamis (13/6/2013).

Revisi jumlah kematian ini dikeluarkan sehari setelah PBB melansir sebuah laporan yang menyebut jumlah kematian anak-anak di Suriah menjadi 'tidak terbendung'. Penelitian ini menyebut pasukan pemerintah dan pemberontak menggunakan anak-anak sebagai pelaku bom bunuh diri. Anak-anak dijadikan 'tameng manusia'.

Perwakilan Khusus PBB Leila Zerrougui yang memaparkan laporan itu mengatakan, anak-anak di Suriah mungkin menjadi korban paling buruk dalam konflik di dunia. "Mereka dibunuh, menjadi cacat, direkrut, ditahan, dan disiksa," kata Zerrougui. (Yog/Eks)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.