Sukses

Nahas... Sedang Cari Rumput, Bokong Slamet Digigit Buaya

Saat sedang mencari rumput untuk makanan ternaknya, ia diterkam buaya rawa.

Nahas benar nasib seorang petani bernama Slamet di Tulang Bawang, Lampung. Saat sedang mencari rumput untuk makanan ternaknya, ia diterkam buaya rawa.

Pantauan Liputan 6 SCTV, Rabu (5/6/2013), tangisan sedih dari pihak keluarga pun mengiringi Slamet saat dilarikan ke Rumah Sakit Griya Medika Unit 2, Tulang Bawang, Lampung. Kondisi si petani malang warga Gedung Aji Kecamatan Gedung Aji Lama itu sempat kritis di rumah sakit, akibat mengalami luka gigitan di bagian bokong saat berusaha menghindar dari serangan buaya ganas itu.

Menurut temannya, peristiwa tragis itu terjadi saat Slamet tengah mencari rumput untuk makanan ternak sapi miliknya di pinggiran Sungai Pidada, Tulang Bawang pada Selasa 4 Juni sore dengan menggunakan perahu sampan. Saat kejadian, tiba-tiba muncul seekor buaya berukuran besar langsung menyerang Slamet.

Gigitan hewan buas itu baru terlepas setelah teman Slamet membacok buaya dengan sebilah sabit. Sedangkan Slamet lemas kehabisan tenaga saat berusaha melepaskan diri dari serangan itu.

"Akibat kejadian itu, korban mengalami luka sebanyak 15 lubang di bagian bokong akibat gigitan buaya," kata dokter Willy di Rumah Sakit Griya Medika, Tulang Bawang.

Buaya memang masih berkeliaran bebas di sekitaran Sungai Pidada. Menurut warga, Slamet adalah korban ke-9 dan beruntung masih selamat, karena 8 petani yang mengalami nasib serupa seluruhnya meninggal dunia akibat diterkam buaya di sungai itu.

Tahun 2013 ini, sudah 3 warga Tulang Bawang tewas dimakan buaya di lokasi itu. Mereka adalah Jaimin (40) warga Kampung Aji Jaya yang tewas pada awal Januari 2013. Lalu Subroto (55) warga Gedung Aji yang tewas pada 2 Februari, dan Suprapto (43) warga Gedung Aji tewas pada akhir 27 Februari.

Untuk itulah warga berharap pemerintah dapat segera menurunkan pawang agar menangkap buaya pemangsa manusia. Karena kehadiran reptil ganas itu sangat meresahkan warga. Terlebih mengingat Sungai Pidada merupakan lokasi tumpuan para petani sekitar untuk mencari rumput makanan ternak mereka. (Tnt/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini