Bertemu Ahok, Direktur Bank Dunia Optimis Program JEDI DKI Lancar

Pinjaman sebesar Rp 1,2 triliun dari Bank Dunia kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk program Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI) sempat mengambang. Gubernur DKI Jakarta Jokowi dan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok juga pernah melontarkan kata penolakan karena sejumlah syarat pinjaman yang dinilai memberatkan.

Lama tak terdengar kabarnya, kini Direktur Bank Dunia untuk Indonesia, Stefan Koeberle, menyambangi Balaikota, Jakarta. Usai bertemu muka dengan Ahok, Stefan menyatakan bahwa Bank Dunia akan tetap mendukung program JEDI ini.

"Kami tadi membicarakan dukungan terhadap pengelolaan banjir di Jakarta. Dari sisi kami, tidak ada halangan dan kami setuju untuk segera melaksanakan program ini. Isu sosial juga harus diselesaikan secara transparan, melibatkan konsultasi dan terdokumentasi," ujar Stefan di Balaikota, Jakarta, Selasa (4/5/2013).

"Kami optimis bahwa groundbreaking bisa dilakukan segera dan program segera berjalan," ujarnya.

Yakin dengan kepemimpinan Jokowi-Ahok, Bank Dunia optimistis program JEDI akan segera berjalan. Stefan menuturkan, Jokowi-Ahok dipercaya dapat menjalankan dan menyelesaikan semua kegiatan manajemen banjir dan pengerukan kanal pada musim hujan berikutnya.

Stefan menyadari Jokowi-Ahok berulang kali menyatakan keberatannya atas sejumlah persyaratan dalam skema pinjaman Bank Dunia yang dinilai rumit. Namun dia memahami keinginan keduanya agar proses pengerukan dapat berjalan dalam jangka 2 tahun. Untuk mewujudkan keinginan itu, Bank Dunia akan segera melaksanakan kontrak kerja sama segera.

"Tidak ada pembicaraan mengenai pembatalan kontrak. Kami hanya membicarakan soal pelaksanaan kontrak," pungkas Stefan. (Ndy)