Sukses

Skandal Pelecehan di Akademi Militer Korsel, 1 Jenderal Dipecat

Ini kasus pelecehan seksual pertama sejak perempuan dibolehkan masuk akademi militer Seoul pada 1998 lalu.

Skandal pelecehan seksual mengguncang akademi militer elit Korea Selatan. Akibatnya, kepala akademi dicopot, 11 perwira Angkatan Darat menghadapi sanksi disiplin, terkait kasus pelecehan seksual yang melibatkan para kadetnya.

Letnan Jenderal Park Nam-su, Kepala Akademi Militer Korsel diminta pensiun diri setelah salah satu kadet perempuan menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan salah satu seniornya. Insiden tak patut itu terjadi setelah acara minum-minum yang dilakukan terkait festival kampus pada Rabu pekan lalu.

Awalnya, seorang mahasiswi tingkat dua mengalami muntah-muntah akibat mengonsumsi banyak alkohol, dibawa oleh seorang mahasiswa senior ke kamarnya, di saat insiden pelecehan diduga terjadi. Kini pelaku masih dalam penyelidikan.

Tak cuma seputar kasus itu. Dua jenderal bintang satu dan sembilan perwira dengan pangkat lebih rendah, yang ikut minum-minum bersama korban akan dihadapkan pada komisi disiplin akibat insiden tersebut.

Apalagi, terdapat fakta, 38 dosen dan mahasiswa minum-minum setelah acara keluarga selama festival, yang nyata-nyata melanggar kode etik akademi.

"Kepala akademi akan dipecat dari jabatan dan komite disiplin akan menyelidiki perwira lain yang ikut minum bersama-sama," kata Mayor Jenderal Ryu Sung-sik yang bertanggung jawab atas personel Angkatan Darat seperti dimuat Korea Times, Senin (3/6/2013).

"Ada kritik yang menyebut Angkatan Darat terlambat mengungkap kasus ini. Kami hanya bersikap berhati-hati karena orangtua korban tak ingin kasus ini dipublikasikan."

Pihak Angkatan Darat berjanji untuk menerapkan aturan ketat soal menenggak minuman keras di kampus dan mempersiapkan perlindungan bagi mahasiswi, termasuk memasang akses sidik jari di asrama calon perwira putri.

Aturan saat ini, mahasiswa di akademi militer diizinkan untuk minum-minum atas persetujuan dari dosen, orangtua, dan para pejabat senior. Itu pun dalam situasi terbatas, seperti acara-acara resmi dan festival.

Kasus pelecehan yang melibatkan taruna putri menarik banyak perhatian media. Sebab, ini adalah kali pertamanya kasus pelecehan terjadi sejak perempuan dibolehkan masuk akademi militer elit di Seoul pada 1998 lalu. (Ein/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.