Sukses

DPR Setujui Anggaran Kurikulum 2013 Rp 892 Miliar

Komisi X DPR RI yang membidangi masalah pendidikan akhirnya menyetujui jumlah anggaran untuk kurikulum 2013 sebesar Rp 323.813.651.000

Komisi X DPR RI yang membidangi masalah pendidikan akhirnya menyetujui jumlah anggaran untuk kurikulum 2013 sebesar Rp 323.813.651.000. Dan pelaksanaan kurikulum tersebut yang akan dimulai pada pertengahan Juli 2013 mendatang.

Ketua Komisi X DPR RI Agus Hermanto selaku pemimpin rapat pembahasan Kurikulum 2013 dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) M Nuh, menjelaskan, meski telah disepakati bersama, namun ada 3 fraksi yang menolak yakni PKS, PAN dan PPP. Fraksi lainnya mendukung pemberlakuan kurikulum 2013.

"Kita telah mendapatkan sikap dan penilaian dari masing-masing fraksi, dan bila disimpulkan maka hanya 3 fraksi yang menolak dan sisanya menerima. Dengan demikian, maka kita menyetujui pelaksanaan kurikulum 2013 dengan anggaran yang telah disepakati bersama," kata Agus dalam pembahasannya bersama Mendikbud di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (27/5/2013) malam.

Meski total anggaran sebesar Rp 892 Miliar tersebut ikut disetujui dalam rapat kali ini, tetapi usulan pemanfaatan sisa alokasi anggaran kurukulum sejumlah Rp 323 miliar masih mendapatkan pertentangan dari beberapa fraksi. Namun, Agus yang memimpin rapat menyatakan bahwa yang terpenting total jumlah anggaran telah disepakati bersama dan mengenai sisa anggaran akan dibahas kembali.

"Komisi X DPR RI dan Kemendikbud menyetujui total anggaran untuk kurikulum 2013 sebesar Rp 892.427.325.000, sementaran usulan pemanfaatan sisa alokasi anggaran kurukulum sejumlah Rp 892 Miliar akan dibahas lebih lanjut dalam waktu dekat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan," ungkapnya.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memangkas habis jumlah sekolah sasaran kurikulum 2013 baik jenjang Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Awalnya pihak kementerian menetapkan sekitar 32.295 sekolah tapi kemudian dikurangi menjadi 6.410 sekolah dan saat ini berkurang lagi menjadi 6.325 sekolah.

Dengan berkurangnya jumlah sekolah maka jumlah buku dan guru yang akan dilatih juga berkurang. Berikut total buku yang akan dicetak sebanyak 9.767.280 eksemplar dan guru yang akan dilatih sebanyak 55.762 guru sasaran sesuai dengan kelas penerapan. Melihat kondisi ini, tentu saja anggaran kurikulum melorot menjadi Rp 829 miliar dari anggaran sebelumnya Rp 2,49 triliun. (Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.