Sukses

Disebut Gerbang Neraka, Filipina Kecam Penulis Da Vinci Code

Pemerintah Filipina bereaksi keras terhadap penulis buku fenomenal 'The Da Vinci Code', Dan Brown.

Pemerintah Filipina bereaksi keras terhadap penulis buku fenomenal 'The Da Vinci Code', Dan Brown. Sebabnya, sang penulis menyebut Manila, ibukota Filipina sebagai Kota Gerbang Neraka dalam buku terbarunya berjudul 'Inferno'.

Petinggi pemerintah Filipina untuk Manila, Francis Tolentino mengirimkan surat kepada Brown dan penerbitnya. Menurut dia, apa yang digambarkan penulis 'Angel and Demons' itu tentang Manila tidak benar.

"Penjelasan yang tidak tepat untuk kota kami tercinta," kata Francis, seperti dimuat News.com.au, Jumat (24/5/2013).

Francis mengungkapkan, pihaknya senang dengan beberapa hal yang digambarkan Brown tentang Manila. Dia memang tidak menyangkal masih ada kawasan kumuh dan kemiskinan di kota tersebut.

"Tapi Brown telah mengabaikan bagaimana sifat orang di sana. Banyak karakter yang baik dan kasih sayang satu sama lain. Manila jusru jalan masuk surga," jelasnya.

Seperti yang diumumkan pemerintah Manila April lalu, meski jumlah penduduk miskin Manila bertambah 27,9 persen, tapi sikap para penduduk tetap tidak berubah. Ramah dan sopan.

Dalam situs resminya, Brown menyebut semua tulisan sastra, sains, dan referensi sejarah dalam novel 'Inferno' adalah nyata. "Aku sedang berlari di gerbang neraka," kata Robert Langdon, karakter utama dalam novel tersebut, saat berada di Manila.

Hal ini yang dipermasalahkan pemerintah Manila. Brown justru menyebut apa yang ditulisnya itu benar-benar nyata.

Konflik ini bukanlah yang kali pertama antara pemerintah Manila dan Brown. Pada 2006, Dewan Kota Manila pernah melarang film 'The Da Vinci Code' tayang, karena dinilai menyerang gereja katolik. (Riz/*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.