Sukses

Tak Melawan Saat Digusur, Teddy Tampik Tudingan Ahok

Bahkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyebut Teddy sebagai makelar tanah di sisi barat bantaran Waduk Pluit.

Bahkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyebut Teddy sebagai makelar tanah di sisi barat bantaran Waduk Pluit. Namun, saat tempat usahanya digusur Pemkot Jakarta Utara, Teddy tidak melakukan perlawanan.

Koordinator Penanganan Pasca Bencana Waduk Pluit, Heryanto menilai Teddy merupakan sosok yang kooperatif. Hal tersebut dikarenakan Teddy tak melakukan perlawanan saat bangunan usaha miliknya yang berdiri di bantaran Waduk Pluit hendak dibongkar.

Teddy, kata Heryanto, bukan seorang makelar tanah di bantaran Waduk Pluit. Kesan tersebut muncul kepada Teddy lantaran warga yang tinggal di bantaran Waduk Pluit takut tempat tinggal mereka dibongkar paksa setelah usaha milik Teddy dibongkar.

"Teddy yang dibilang melakukan perlawanan itu tidak sepenuhnya benar. Itu hanya kesan yang dimunculkan warga karena ketakutan sehabis bangunan Teddy dibongkar, bangunan mereka menjadi target selanjutnya," kata Heryanto ketika ditemui di Waduk Pluit, Jakarta Utara, Senin (20/5/2013).

Heryanto melanjutkan, selain sebagai sosok yang kooperatif, Teddy juga merupakan orang kaya di seputaran Waduk Pluit.

"Teddy itu punya kurang lebih 20 jenis alat berat. Nilainya bisa mencapai 1 miliar rupiah. Dari situ, bisa terbayang berapa kayanya dia. Dan kekayaan itu yang salah satunya memudahkan dia untuk membuka usaha di bantaran Waduk Pluit," jelas Heryanto.

Heryanto menambahkan, Teddy merupakan salah satu warga lama yang tinggal di Penjaringan. "Ia adalah warga Muara Karang, dan ia sudah berusaha alat berat selama 20 tahun kurang lebih," tutur Heryanto. (Mut/*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini